Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS "Ngeri" dengan Ratusan Korban Tewas dalam Demonstrasi Myanmar

Kompas.com - 28/03/2021, 12:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS mengaku "ngeri" dengan ratusan korban tewas dalam demonstrasi yang terjadi di Myanmar.

Unjuk rasa yang terjadi pada Sabtu (27/3/2021) merupakan hari paling berdarah sejak militer melakukan kudeta di 1 Februari.

Setidaknya 114 orang ditembak mati aparat Myanmar, yang terjadi di 44 kota besar maupun kecil di seantero negeri.

Baca juga: 114 Korban Tewas dalam Hari Protes Paling Berdarah Terbaru di Myanmar

"Junta militer siap mengorbankan banyak nyawa demi kepentingan segelintir orang," kecam Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Dikutip AFP, Blinken mengaku "ngeri" dengan tumpahnya darah yang dilakukan oleh polisi maupun tentara setempat.

"Rakyat Burma (nama lama Myanmar) yang berani telah menolak pemerintahan militer yang penuh teror," tegasnya.

Sebelumnya, Kedutaan Besar AS menyatakan demnstran yang tak bersenjata dibunuh di peringatan Hari Angkatan Bersenjata.

Sementara delegasi Uni Eropa menekankan peringatan itu akan selamanya diingat sebagai "hari penuh teror dan aib".

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut, dan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyebut terjadi "penurunan baru" di sana.

Baca juga: Kelompok Bersenjata Myanmar Ancam Militer, Siap Dukung Pergerakan Sipil

Dilansir BBC, korban tewas menentang kepemimpinan Tatmadaw, nama junta militer, juga melibatkan anak-anak.

"Mereka membunuhi kami seperti ayam maupun burung," kata Thu Ya Zaw, warga Myingyan kepada Reuters.

Dengan 114 orang tewas dalam bentrokan Sabtu, jumlah korban jiwa sejak aksi protes 1 Februari melebihi 400 orang.

Junta mengambil alih negara setelah menuding partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) melakukan kecurangan di pemilu November 2020.

Mereka menangkap sejumlah tokoh politik, termasuk Aung San Suu Kyi, dan mengadili mereka dengan berbagai tuduhan.

Baca juga: 19 Pedemo Myanmar Ditembak Mati Saat Hari Parade Militer

Apa yang terjadi pada Sabtu?

Sebelumnya, televisi pemerintah menyebut masyarakat seharusnya "belajar dari tragedi yang sudah-sudah".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com