Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Sebut Grup Band K-pop Seperti "Budak" yang "Dicuri Tubuh, Pikiran, dan Jiwa Mereka"

Kompas.com - 18/03/2021, 20:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Star

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara sebut musisi K-pop seperti "budak" yang "dicuri tubuh, pikiran, dan jiwa mereka".

Sebuah artikel yang diterbitkan di situs Arirang Meari membuat klaim tanpa dasar pada akhir pekan lalu.

Dalam artikel tersebut, menuduh tanpa bukti bahwa grup band K-pop sukses telah "dieksploitasi" oleh label rekaman musik pop Korea Selatan, seperti yang dilansir dari Daily Star pada Kamis (18/3/2021). 

Baca juga: Abaikan Ajakan Diskusi Nuklir, Korea Utara Ajukan Syarat Ini kepada AS

Bagian dari karya tersebut menyatakan bahwa artis K-pop "terikat pada kontrak yang sangat tidak adil sejak usia dini, ditahan saat pelatihan."

Kemudian, disebutkan "diperlakukan sebagai budak setelah tubuh, pikiran, dan jiwa mereka dicuri oleh kepala konglomerat terkait seni yang kejam dan korup".

Menurut CNN, artikel tersebut mungkin telah diterbitkan dalam upaya untuk "menindak media asing" dan K-pop.

Baca juga: Korea Utara Sebut AS Lakukan Trik Murahan, Ini Sebabnya

Korea Selatan memiliki genre musik pop yang dikenal dengan nama K-pop yang berkembang sejak 1990-an dan telah memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia.

Namun, diktator Korea Utara Kim Jong Un terlihat terganggu dengan kesuksesan lawannya dalam industri musik.

Lee Sang Sin, seorang peneliti di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional (KINU), mengatakan kepada NK News bahwa para pejabat telah dipaksa untuk mengubah taktik mereka, karena mereka tidak dapat mencegah warga menyelundupkan musik ke Korea Utara.

Baca juga: Telepon Biden ke Korea Utara Tak Pernah Dijawab

"Korea Utara menulis artikel seperti itu menunjukkan bahwa (Pyongyang) berpikir telah sulit untuk sepenuhnya memblokir distribusi musik K-pop (di negerinya)," kata Lee.

"Jadi, mereka bekerja memproduksi beberapa konterintelijen, yang mengklaim bahwa lagu populer itu membuat kondisi dalam kemiskinan, eksploitasi "seperti budak" terhadap trainee muda," ujarnya.

Baca juga: Warga Korea Utara Kelaparan karena Aturan Covid-19 yang Ketat

Dia menambahkan, "Beberapa hari ini, tampaknya Korea Utara sudah tidak dapat sepenuhnya memblokir informasi dari luar."

Kemudian, Lee menyebutkan saat ini industri hiburan Korea Selatan bersinar dengan beberapa pencapaian, seperti film "Parasite" yang memenangkan Oscar atau penampilan BTS dalam Grammy, yang dapat pemerintahan negara komunis itu lihat dengan satu atau lain cara.

Baca juga: Ketahuan Nonton Film Porno, Remaja di Korea Utara Diasingkan ke Desa Terpencil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com