Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Misa Terakhir di Irak Sebelum Pulang, Ini Ucapan Paus Fransiskus

Kompas.com - 08/03/2021, 09:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

ERBIL, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menggelar misa terakhir di Irak, sebelum dijadwalkan kembali ke Vatikan.

Kepada ribuan umat yang memadati Stadion Franso Hariri di Erbil, Paus berkata dia akan selalu mengenang Irak.

"Irak akan selalu saya kenang, di hati ini," kata dia diakhiri dengan ucapan salam, salam, salam (damai, damai, damai).

Baca juga: Paus Fransiskus Mengutuk Ekstremisme sebagai Pengkhianatan Terhadap Agama

Sebelum ke Erbil, Paus Fransiskus berkunjung ke Mosul, kota tua yang pernah menjadi markas kelompok ISIS.

Menumpang helikopter, dia disambut oleh kerumunan di kota yang kini hanya dihuni sedikit umat Kristen.

Ribuan Kristiani mengungsi dari Mosul buntut pendudukan ISIS, yang menyiksa, membunuh, atau memaksakan pajak.

Saat datang ke lokasi acara, Sri Paus berhenti di depan reruntuhan katedral maupun rumah, dan mengheningkan cipta.

Dia kemudian memimpin doa di lapangan gereja, yang kini menjadi puing-puing saat ISIS menguasai daerah itu pada 2014.

Kepada massa di Mosul, Paus menyampaikan keprihatinan karena Irak yang menjadi salah satu tempat lahirnya peradaban terkena hantaman begitu biadab.

Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Mosul, Kota yang Dihancurkan ISIS, Ini Doanya

"Tempat ibadah kuno dihancurkan dan ribuan orang, Kristen, Muslim, Yazidi, secara paksa dibunuh atau mengungsi," ujar dia.

"Hari ini, bagaimana pun, kita harus menekankan keyakinan persaudaraan lebih penting dari perpecahan, harapan lebih kuay dari kebencian, damai lebih indah dari perang."

Paus Fransiskus berujar, harapan tidak bisa dihancurkan oleh pertumpahan darah, yang menggunakan nama Tuhan untuk mencari kehancuran.

Dalam doanya, Paus menekankan jika Tuhan adalah Tuhan yang hidup, maka tentunya membunuh sesama manusia dilarang.

Jika Tuhan mencintai perdamaian, kata dia, maka adalah hal yang salah mengobarkan perang terhadap sesama.

"Jika Tuhan adalah Tuhan yang mencintai, dan memang Dialah itu, tentunya salah jika kita membenci saudara kita," tegasnya.

Baca juga: Paus Fransiskus akan Kunjungi Umat Kristen Irak yang Menderita di Bawah ISIS

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com