Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Bertemu Ulama Syiah Irak Ayatollah Ali Sistani

Kompas.com - 06/03/2021, 16:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Pemimpin Gereka Katolik Roma Paus Fransiskus mencoba menjangkau Muslim Syiah dunia dalam pertemuan dengan ulama terkemuka Ayatollah Ali Sistani pada Sabtu (5/3/2021).

Dalam momen penting dalam sejarah agama modern tersebut, dua tokoh terhormat keagamaan tersebut bertemu di rumah sederhana Sistani di kota kuil Najaf pada Sabtu pagi. Pertemuan ini termasuk dalam agenda hari kedua kunjungan Paus untuk pertama kalinya ke Irak.

Paus berusia 84 tahun itu menyinggung soal gelombang kedua kasus virus corona, dan kekhawatiran keamanan untuk melakukan perjalanan ke Irak.

Kunjungan kepausan "yang telah lama ditunggu" ini bermaksud untuk memberikan penghiburan bagi komunitas Kristen kuno di negara itu, dan memperdalam dialognya dengan agama-agama lain.

Dia mendarat di bandara Najaf, di mana poster telah dipasang yang menampilkan pepatah terkenal oleh Sistani, khalifah keempat dan kerabat Nabi Muhammad, yang dimakamkan di kota suci.

"Ada dua jenis orang, baik itu saudara seiman atau saudara sederajat dalam kemanusiaan," baca tulisan dalam spanduk.

Sebuah konvoi mobil membawanya ke Kota Tua, yang berada di bawah pengamanan yang sangat ketat. Dia melangkah keluar di salah satu gang kecil Najaf dan seorang koresponden AFP melihatnya melewati ambang pintu ke kantor Sistani.

Tidak ada pers yang diizinkan meliput dalam pertemuan tersebut, karena Sistani berusia 90 tahun itu sangat tertutup dan hampir tidak pernah terlihat di depan umum.

Kunjungan itu adalah salah satu hal menarik dari perjalanan empat hari Paus ke-266 Roma, di Irak yang dilanda perang. Sistani telah memainkan peran kunci dalam meredakan ketegangan dalam beberapa dekade terakhir.

Butuh berbulan-bulan negosiasi yang cermat antara Najaf dan Vatikan untuk mengamankan pertemuan tatap muka kedua tokoh tersebut.

"Kami merasa bangga atas apa yang ditunjukan oleh kunjungan ini dan kami berterima kasih kepada mereka yang memungkinkan ini terjadi," kata Mohamed Ali Bahr al-Ulum, seorang ulama senior di Najaf.

Baca juga: Pertama Kali Kunjungi Irak, Paus Fransiskus Serukan Kekerasan dan Ekstremisme Berakhir

Penjunjung moral

Paus Fransiskus, pendukung kuat relasi antaragama. Dia telah bertemu dengan ulama Sunni di beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Bangladesh, Maroko, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, Sistani memiliki pengikut sebagian besar dari 200 juta Syiah di dunia. Kelompok ini termasuk minoritas di antara Muslim dunia, tetapi mayoritas di Irak. Dia merupakan tokoh nasional bagi warga Irak.

"Ali Sistani adalah pemimpin agama dengan otoritas moral yang tinggi," kata Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, kepala Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan spesialis studi Islam.

Sistani memulai studi agamanya pada usia lima tahun, naik dari jajaran ulama Syiah ke Ayatollah Agung pada 1990-an.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com