Logam Monolit Muncul di Republik Demokratik Kongo, Dihancurkan oleh Massa

KINSHASA, KOMPAS.com - Massa di Republik Demokratik Kongo menghancurkan logam misterius monolit karena takut akan keberadaannya.

Warga di ibu kota Kinshasa melempari dan membakar prisma triangular setinggi 3,7 meter, yang muncul di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir.

Masyarakat setempat menghanguskan logam itu karena mengira berasal dari Setan, perbuatan alien, atau perkumpulan rahasia.

Baca juga: Penemuan Baru Ungkap Petunjuk Asal-usul Batu Monolit di Stonehenge

Kepada Reuters, warga lokal bernama Serge Ifulu mengatakan mereka terkejut saat mendapati ada logam misterius monolit ini.

"Kami sangat terkejut karena benda ini adalah segitiga yang kami lihat di dokumenter freemason atau illuminati," tutur dia.

Benda itu muncul di kawasan Bandal pada akhir pekan, dan memicu spekulasi hingga warga menghancurkannya Rabu (17/2/2021).

Saksi mata mengungkapkan, warga membakar benda itu untuk melihat dalamnya. Namun, benda itu ternyata berlubang dan hanya dilapisi lembaran logam.

Wali Kota Kinshasa Bayllon Gaibene mengatakan, jajarannya kini mengirimkan monolit itu ke ilmuwan untuk ditelusuri asal usulnya.

Dia sekaligus membantah rumor yang dikeluarkan Gubernur Gentiny Ngobila, bahwa dia yang menempatkan benda itu.

Dilansir BBC Kamis (18/2/2021), juru bicara Ngobila menuding Gaibene hanya sekadar ingin menciptakan kericuhan.

Pertama kali logam misterius ini muncul di Utah, Amerika Serikat, pada November 2020. Setelah itu muncul di berbagai tempat di dunia.

Inggris kemudian melaporkan kemunculan logam tersebut di sejumlah tempat seperti Isle of Wight pada Desember 2020.

Pada awal Februari, muncul kabar monolit ada di kawasan kuil kuno Gobekli Tepe yang masuk ke dalam situs warisan dunia.

Namun, belakangan diketahui benda itu sengaja didirikan oleh pemerintah setempat untuk mendukung program angkasa mereka.

Baca juga: Monolit Setinggi 4 Meter Muncul di Pantai Kanada Saat Malam Tahun Baru