Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siksa Anaknya yang Berusia 4 Bulan hingga Tewas, Pria Ini Dipenjara 93 Tahun

Kompas.com - 22/01/2021, 14:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Seorang pria di Meksiko dipenjara 93 tahun setelah dia menyiksa anaknya sendiri yang baru berusia empat bulan hingga tewas.

Leonardo Garcia Bojorquez, berasal dari tengah Meksiko ditangkap setelah mayat si bayi ditemukan di rumah keluarga.

Baca juga: Bayi Dibunuh dan Disimpan di Jok Motor di Parkiran Mal, Begini Ceritanya

Jaksa penuntut menyatakan, kejadiannya berlangsung pada Februari 2019. Saat itu, dia diserahi tugas menjaga anaknya sementara istrinya pergi.

Namun saat ditinggal berdua itulah, Bojorquez dilaporkan melakukan pelecehan seksual dan penyiksaan pada bayi empat bulan itu.

Diwartakan The Sun Kamis (21/1/2021), jaksa penuntut menerangkan bahwa setelah itu, Bojorquez mencekik anaknya hingga tewas.

Keterangan itu diperkuat dengan pemeriksaan pada jenazah si bayi, yang memerlihatkan bukti serangan seksual dan sesak napas.

Polisi segera menangkapnya, dan menolak membebaskan dengan jaminan karena dia dianggap berbahaya bagi masyarakat.

Dalam pengadilan, Bojorquez diputus bersalah atas dakwaan pembunuhan bayi dan dijatuhi hukuman 93 tahun penjara.

Selain itu, dia juga diminta membayar denda masing-masing 19.107 poundsterling (Rp 367,1 juta), dan 8.406 poundsterling (Rp 180,7 juta).

Dalam pernyataan pengadilan di Meksiko, biaya itu merupakan ganti rugi atas perbuatannya yang dinilai merusak norma masyarakat.

Selain itu, dia dilaporkan juga dicabut hak memilih dalam pemilu maupun perannya sebagai masyarakat sipil.

Baca juga: Cerita Mahasiswi Calon Perawat Bunuh Bayinya, Sumpal Mulut Anak dengan Kapur Toilet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com