WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mengakhiri masa jabatan sebagai presiden AS, pada Selasa (19/1/2021) Donald Trump dalam pidato perpisahan menyatakan bangga telah menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade "yang tidak memulai perang baru".
Pidato perpisahan Trump sampaikan melalui video selama 19 menit melalui akun Youtube resmi pemerintah, The White House, ketika dia tidak dapat mengakses akun pribadi media sosialnya setelah diblokir karena dianggap sering membuat konten yang menghasut dengan informasi yang salah.
"Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru," kata Trump dalam pidatonya seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (19/1/2021).
Baca juga: 5 Perang Terlama dalam Sejarah Dunia, Ada yang Sampai 781 Tahun
Merujuk pada pernyataan itu Kompas.com menemukan fakta bahwa benar Trump merupakan presiden AS pertama dalam beberapa dekade terakhir "yang tidak memulai perang baru".
Meski, Trump telah memicu kontroversi besar dengan mendorong normalisasi Israel dengan negara Teluk dan menarik diri dari perjanjian nuklir internasional sambil meningkatkan sanksi terhadap Iran.
Selain itu, mengobarkan tensi yang memanas dengan China dengan berbagai langkah ekonomi dan sanksi lain.
Mantan Presiden Barack Obama pada 2011 membawa AS ke dalam intervensi Perang Saudara di Libya, yang berujung pada kematian Osama bin Laden.
Mantan Presiden George W Bush menyerukan perang melawan terorisme secara menyeluruh dengan memerintahkan invasi ke Afghanistan untuk melumpuhkan kekuatan Taliban dan Al-Qaeda.
Seruan perang Bush menyusul terjadinya serangan bunuh diri 11 September 2001 di Menara Kembar World Trade Center di New York.
Pada Maret 2003, seruan perang Bush bergema lagi, yang saat itu menargetkan Irak.
Baca juga: Gedung Capitol Ditutup, Washington DC bak Zona Perang Jelang Pelantikan Joe Biden
Bush yang mendapat julukan "presiden perang" itu mengincar Irak dengan alasan telah melanggar Resolusi PBB No.1441 mengenai senjata pemusnah massal.
Ia meyakini hal itu harus dilucuti dengan kekerasan.
Di masa pemerintahan Bill Clinton, AS terbawa dalam Perang Bosnia pada 1995 dengan ia mengirimkan 20.000 pasukan tentara penjaga perdamaian yang mendapatkan otoritas dari PBB dan pendanaan dari Kongres.
Mundur ke belakang lagi, di masa pemerintahan George HW Bush, ayah dari George W Bush, pada 1991, ia telah menerjunkan 540.000 personel militer AS ke dalam Perang Teluk.
Baca juga: Kisah Perang: 6 Meriam Terbesar yang Pernah Dipakai Bertempur
Perang berdarah melawan Irak berlangsung dari 16-17 Januari 1991 hingga pertengahan 28 Februari, saat HW Bush mengumumkan gencatan senjata, yang mana Irak benar-benar runtuh, seperti yang dilansir dari Britannica.