Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Trump Kurangi Perlindungan terhadap Burung Liar

Kompas.com - 06/01/2021, 18:04 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BILLINGS, KOMPAS.com - Pemerintahan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (5/1/2021) melakukan perubahan pada Undang-Undang perlindungan sebagian besar spesies burung liar di Amerika dengan melemahkan UU tersebut.

Melansir Associated Press (AP), pemerintahan Trump mengesampingkan peringatan bahwa miliaran burung bisa mati karena perubahan UU tersebut.

Pejabat federal yang mengurus satwa liar mengakui bahwa langkah itu dapat mengakibatkan lebih banyak kematian pada burung liar, seperti burung-burung yang mati karena mendarat di lubang minyak atau bertabrakan dengan kabel listrik dan bangunan lain.

Baca juga: Diduga “Dibantai” Kembang Api, Ratusan Burung Mati Penuhi Jalan Roma Setelah Pesta Tahun Baru

Seorang hakim Pengadilan Distrik A.S. pada bulan Agustus telah menjegal upaya pemerintah sebelumnya untuk mengubah penegakan Undang-Undang Perjanjian Burung Migran.

Tetapi didorong oleh kelompok industri, pemerintahan Trump tetap bersikeras bahwa UU tersebut telah dilakukan secara tidak tepat selama beberapa dekade, yakni UU itu menghukum perusahaan dan entitas lain yang membunuh burung secara tidak sengaja.

Lebih dari 1.000 spesies dilindungi di bawah UU Migrasi Burung, dan langkah untuk mengurangi standar penegakan hukum telah mendapat reaksi keras dari organisasi yang mengadvokasi atas nama sekitar 46 juta pengamat burung AS.

Baca juga: Sambut Migrasi Burung, Gorontalo Gelar Festival Burung Migran

Para konservasionis mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan mendorong Presiden terpilih Joe Biden untuk membatalkan aturan Departemen Dalam Negeri yang menghalangi para pejabat dari tuntutan pidana kecuali burung secara khusus menjadi sasaran kematian atau cedera.

Mantan Direktur Layanan Perikanan dan Satwa Liar AS Dan Ashe dan ilmuwan independen mengatakan perubahan itu dapat menyebabkan lonjakan besar kematian burung di saat spesies burung besar di Amerika Utara sendiri sudah mengalami penurunan tajam.

Analisis administrasi Trump tentang perubahan aturan tidak menyebut berapa banyak burung yang diperkirakan akan mati, namun spesies rentan dikatakan mampu menurun ke titik di mana mereka membutuhkan perlindungan UU Spesies Terancam Punah.

Baca juga: Menengok Persinggahan Burung Migrasi di Kerumutan

Sumber industri dan aktivitas manusia lainnya, dari lubang minyak dan turbin angin, hingga kendaraan dan bangunan kaca telah membunuh sekitar 460 juta hingga 1,4 miliar burung setiap tahunnya, dari keseluruhan 7,2 miliar burung di Amerika Utara, menurut US Fish dan Wildlife Service juga studi terbaru.

Namun, selain itu semua, para peneliti mengatakan kucing juga salah satu sumber kematian burung terbesar, membunuh lebih dari 2 miliar burung setahun.

Baca juga: Festival Danau Limboto Bersamaan dengan Musim Migrasi Burung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com