Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Didenda Rp 4,3 Juta karena Tak Sengaja Lihat Manajernya Mandi

Kompas.com - 19/12/2020, 21:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang wanita cleaning service di Hangzhou, Provinsi Zhejiang China timur, didenda Rp 4,3 juta, lebih dari setengah gaji bulanannya.

Wanita bermarga Zhang itu dihukum karena tidak sengaja berjalan masuk ke kamar mandi saat manajer prianya sedang mandi.

Melansir Global Time pada Selasa (1/12/2020), hal itu memicu perdebatan di antara netizen tentang apakah hukuman itu terlalu berat untuk Zhang.

Baca juga: Kasih Makan Kucing Liar adalah Pelanggaran Kawasan Elite Dubai, Denda Rp 2 Juta Menanti

Zhang bekerja di sebuah perusahaan manajemen properti di Hangzhou dan suatu hari tanpa sengaja ia berjalan masuk ke kamar mandi manajer prianya, ketika ia sedang mandi.

Ia masuk ke kamar mandi manajer prianya untuk mengambil beberapa peralatan pembersih.

Setelah menerima pengaduan yang diajukan oleh sang manajer, perusahaan tersebut mendenda Zhang sebesar 2.000 yuan (Rp 4,3 juta), lebih dari setengah gaji bulanannya sebesar 3.400 yuan (Rp 7,4 juta).

Baca juga: Lepaskan Paus dari Jaring, Pria Ini Kena Denda

"Itu sepenuhnya adalah ketidaksengajaan. Pintu kamar mandi terbuka, dan saya tidak mendengar suara apa pun," ujar Zhang yang menolak untuk membayar denda yang dia yakini berlebihan.

"Ketika saya melihat ada seseorang di dalam, saya mengambil ember saya dan segera pergi," lanjutnya.

Perusahaan mengatakan hukuman diberikan sesuai dengan peraturan evaluasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, tetapi Zhang mengatakan bahwa dia tidak mengetahui aturan tersebut.

Baca juga: Taiwan Lacak Karantina Warganya dari Ponsel, Denda Rp 500 Juta kalau Melanggar

Zhang akhirnya setuju untuk membayar 1.200 yuan atas insiden tersebut.

Topik tersebut telah memicu kontroversi di kalangan netizen China.

Beberapa percaya bahwa memasuki kamar mandi lawan jenis tanpa mengetuk harus dihukum keras, sementara yang lain mengatakan denda itu terlalu berat.

Baca juga: Mencuri 2 Cokelat, Pria Ini Kena Hukuman yang Tidak Masuk Akal

Namun, yang lainnya lagi bertanya apakah perusahaan akan membuat keputusan seperti itu, jika pria yang jadi korbannya bukanlah pemimpin senior.

"Dapat dilihat dari ini bahwa majikan tidak dapat secara sewenang-wenang menjatuhkan denda kepada karyawan," kata Xu Xudong, pengacara di Firma Hukum Jiangsu Yicheng.

"Dan harus ada perjanjian kontrak dan batasan denda," tambah Xu.

Baca juga: Tersangka Penyerangan Charlie Hebdo Terancam Hukuman Penjara Maksimal Seumur Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com