Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senat AS Gagal Hentikan Trump Jual Jet Tempur F-35 ke Uni Emirat Arab

Kompas.com - 10/12/2020, 14:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senat AS terbelah dan gagal menghentikan upaya pemerintahan Presiden Donald Trump menjual jet tempur F-35 ke Uni Emirat Arab.

Sejumlah senator bahkan menyuarakan ketakutan bahwa pemerintahan Trump, yang bakal lengser bulan depan, bakal menyulut perlombaan senjata yang berbahaya.

Sebelumnya, Gedung Putih sudah menyetujui penjualan jet tempur generasi kelima itu, drone, dan perlengkapan lainnya senilai 23 miliar dollar AS (Rp 324,5 triliun).

Baca juga: AS Bersedia Jual F-35 Canggih ke UEA, 50 Unit Disiapkan

Penjualan itu disepakati sebagai bagian penawaran setelah Uni Emirat (UEA) menjadi salah satu negara Teluk pertama yang memulihkan relasi dengan Israel.

Dalam dua voting, 50 senator itu gagal meyakini bahwa Trump sudah bertindak keterlaluan sebelum pemerintahannya digantikan Joe Biden.

Mereka khawatir karena UEA menjadi sekutu utama Arab Saudi dalam kampanye memerangi pemberontak Houthi di Yaman, dan menimbulkan krisis kemanusiaan di sana.

Salah satu pendukung proposal penjualan, Senator Roy Blunt dari Republik, menyatakan bahwa pengiriman senjata itu bagian dari tugas mereka.

Menurut Blunt, keberadaan pesawat tempur itu akan meningkatkan kemampuan tempur UEA dalam memerangi musuh yang sama, Iran.

Gedung Putih sendiri sudah mengeluarkan pernyataan, bahwa F-35 akan membantu UEA menangkal perilaku agresif Iran yang mengancam perdamaian Timur Tengah.

Baca juga: Menhan Prabowo Bakal Beli Jet Tempur F-35? Ini Penjelasan Dubes RI di AS

Robert Menendez, anggota Komite Luar Negeri Senat AS sepakat bahwa Teheran merupakan ancaman yang harus ditanggulangi bersama.

Tetapi, dia menekankan mereka belum tahu bahayanya jika senjata seperti F-35 atau drone tempur diarahkan secara langsung ke Iran.

Dia juga mencatat bahwa Qatar, yang saat ini berada dalam blokade Arab Saudi dan UEA, juga sudah mendesak supaya diizinkan punya senjata udara canggih tersebut.

"Apakah kita berpikir kita bisa menjual senjata ini ke UEA, dan membuat negara lain mengetuk pintu kita sehingga menciptakan perlombaan senjata?" kata dia di lantai Senat.

Belum lagi fakta bahwa UEA mengirim peralatan perang ke Libya, yang saat ini diembargo PBB, atau hubungan dekatnya dengan China.

Baca juga: Embargo Senjata Iran Berakhir, Mampukah Teheran Menjatuhkan F-35?

Perubahan pada kawasan Timur Tengah yang dinamis

Senator Rand Paul yang dikenal sebagai sekutu Trump juga memutuskan menentang penjualan itu, dan bergabung bersama oposisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com