Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Kunjungi dan Cium Tangan Eks Paus Benediktus XVI

Kompas.com - 02/12/2020, 21:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus dilaporkan mencium tangan mantan Paus Benediktus saat mengunjunginya setelah melantik 13 kardinal baru di Vatikan.

Paus Fransiskus beserta 13 kardinal yang baru dilantik menyempatkan diri mengunjungi eks Paus yang kini tinggal di sebuah biara, Sabtu (28/11/2020).

Vatikan menerangkan, Paus Benediktus XVI yang sudah berusia 93 tahun itu begitu senang dengan kehadiran mereka, dan memberikan berkat.

Baca juga: Berusia 93 Tahun dan Hampir 5 Bulan, Paus Benediktus XVI Jadi Paus Tertua dalam Sejarah

Kunjungan itu terjadi setelah dalam upacara pelantikan, Paus Fransiskus memeringatkan para kardinal baru agar tak menyalahgunakan jabatan mereka.

Kepada para Pangeran Gereja yang baru, Paus meminta mereka untuk tidak menentingkan kepentingan pribadi maupun korupsi berbekal titel mereka.

Dilansir Daily Mail Senin (30/11/2020), upacara pelantikan itu menggunakan protokol kesehatan mengingat wabah virus corona yang tengah melanda.

Dari 13 kardinal baru, dua di antaranya, berasal dari Brunei dan Filipina, tidak bisa datang karena terkena larangan bepergian.

Karena itu, mereka dihadirkan melalui layar besar yang terpampang di Basilika Santo Petrus, di mana hadirin menjaga jarak dan memakai masker.

Kebanyakan dari Pangeran Gereja itu melepas maskernya saat mendekati Paus Fransiskus, yang juga tak mengenakan masker, untuk menerima topi merah.

Hanya Kardinal Wilton Gregory, sosok pertama yang berasal dari kelompok Afrika-Amerika, masih memakai pelindung mulut saat mendekat.

Upacara yang dikenal sebagai konsistori ini merupakan agenda ketujuh yang dilakukan Paus sejak dia menjabat pada 2013 silam.

Selain itu, pelantikan tersebut juga menunjukkan bagaimana Paus Fransiskus memilih kardinal dari kelompok khusus atau daerah yang belum pernah memilikinya.

Salah satunya adalah mantan Uskup Agung Chiapas, Meksiko, Kardinal Felipe Arizmendi Esquivel, yang berasal dari suku asli "Negeri Sombrero".

Kardinal Esquivel menjadi perhatian karena usahanya dalam menerjemahkan Alkitab maupun teks liturgi dari bahasa Latin ke bahasa asing suku tersebut.

Baca juga: Paus Benediktus XVI Dikabarkan Sakit Parah, Vatikan Bersuara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com