Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Puji Keberanian PM Armenia yang Tandatangani Kesepakatan Damai Nagorno-Karabakh

Kompas.com - 02/12/2020, 21:01 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memuji keberanian Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan yang menandatangani kesepakatan Karabakh, lapor AFP, Rabu (2/12/2020).

Kesepakatan damai itu dilakukan atas sengketa Nagorno-Karabakh di mana persetujuan Pashinyan akan kesepakatan itu menuai reaksi serangan di dalam negerinya.

Armenia telah menandatangani perjanjian dengan lawannya, Azerbaijan yang diperantarai oleh Rusia pada 9 November setelah 6 pekan pertempuran sengit memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, daerah kantung etnis yang memisahkan diri.

Baca juga: 3 Distrik di Nagorno-Karabakh Resmi Diambil Alih, Presiden Azerbaijan: Kemenangan yang Bersejarah

Berlandaskan kesepakatan itu, Armenia menyerahkan 3 distrik di sekitar daerah kantong etnis Armenia selain 4 distrik lain yang diklaim kembali oleh pasukan Azerbaijan selama pertempuran.

Melalui konferensi video, para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskwa, Putin menyebut keputusan Pashinyan di akhir konflik adalah perlu namun menyakitkan.

"Dibutuhkan banyak keberanian dari pribadi perdana menteri," kata Putin.

"Tugas kami sekarang adalah mendukung perdana menteri dan timnya untuk memastikan perdamaian," tambah presiden Rusia itu.

Baca juga: Erdogan ke Putin: Upaya Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Bisa Mencakup yang Lain

Putin memberikan dukungannya untuk Pashinyan ketika perdana menteri Armenia itu menghadapi tekanan di dalam negerinya.

Sejak pengumuman kesepakatan damai, yang membuat status politik masa depan Karabakh dalam ketidakpastian, pengunjuk rasa secara teratur turun ke jalan di ibu kota Armenia, Yerevan.

Para pengunjuk rasa melabel Pashinyan sebagai "pengkhianat" karena menyetujui kesepakatan itu dan menuntut pengunduran dirinya.

Pihak berwenang Armenia bulan lalu mengatakan mereka telah menggagalkan adanya rencana pembunuhan terhadap perdana menteri.

Baca juga: Armenia Kalah Perang dari Azerbaijan, Nagorno-Karabakh Masuki Babak Baru

Pashinyan, yang istri dan putranya berada di garis depan selama konflik, mengatakan kesepakatan damai adalah satu-satunya pilihan Armenia dan itu memastikan kelangsungan hidup Karabakh.

Meskipun kehilangan sebagian besar wilayah yang disengketakan, masa depannya akan dijamin oleh hampir 2.000 pasukan perdamaian Rusia yang akan dikerahkan untuk mandat 5 tahun yang dapat diperbarui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com