Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Covid-19, Misteri yang Belum Terungkap

Kompas.com - 01/12/2020, 14:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com – Perlombaan penemuan vaksin untuk menjinakkan penyebaran pandemi virus corona masih terus berlangsung.

Di saat bersamaan peneliti lainnya tengah menyelidiki kejadian masa lampau untuk mengungkap salah satu misteri terbesar virus, tepatnya dari mana asalnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk tim internasional yang terdiri dari 10 ilmuwan untuk melacak asal-usul virus. Mereka harus menyelidiki hewan yang dicurigai dan bagaimana pasien pertama kali terinfeksi.

"Kami ingin mengetahui asal usulnya dan kami akan melakukan segalanya untuk mengetahui asal usulnya," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutip AFP, Senin (30/11/2020).

Sayangnya sampai saat ini sama sekali belum ada jaminan atas kesuksesan dari penelitian ini.

Baca juga: Pakar Ini Ungkap Virus Corona Bukan dari Wuhan, Lantas dari Mana?

Sumber Penyebaran

WHO meyakini kasus pertama terjadi sejak awal Desember. Kasus pertama dilaporkan di kota Wuhan di China setahun yang lalu, sebelum negara-negara di seluruh dunia mulai mencatat pertumbuhan infeksi.

Tapi laporan WHO pada bulan November menyatakan lokasi pertama kali epidemi terdeteksi tidak selalu mencerminkan lokasi epidemi itu dimulai.

Beberapa bulan terakhir, para peneliti di berbagai negara menyarankan bahwa kasus mungkin tidak diketahui jauh sebelum Desember 2019. Hal itu berdasarkan analisis dari air limbah atau sampel darah.

“Tetapi masih ada kekurangan bukti yang jelas untuk mendukung klaim ini,” kata Etienne Simon-Loriere, dari departemen virologi di Institut Pasteur di Paris.

Menurut WHO, peneliti mengandalkan analisis genetis untuk membuat pohon keluarga virus corona. Itu akan membantu peneliti lebih memahami dinamika penularan.

Utamanya terkait bagaimana virus mungkin telah berevolusi dari waktu ke waktu dan bagaimana cluster mungkin terkait di waktu dan tempat.

Baca juga: Banyak Orang Percaya Konspirasi Covid-19, Wapres Sebut Edukasi dan Peran Sains Penting

Penyebaran ke Manusia

Para ilmuwan setuju bahwa penyakit itu berasal dari hewan.

"Pertanyaan besarnya adalah apa yang membuatnya melompat ke manusia," kata Etienne Simon-Loriere kepada AFP.

Kecurigaan pun jatuh pada kelelawar, yang dianggap pembawa utama untuk virus corona. Tetapi Loriere menambahkan kemungkinan ada hewan perantara untuk mengantar SARS-CoV-2 ke manusia.

Ilustrasi virus corona menginfeksi tubuh menyebabkan Covid-19. Pada sebagian orang Covid-19 dapat mematikan, studi mengungkap virus SARS-CoV-2 dapat memengaruhi protein interferon tipe I (IFN) dalam melawan virus dan membuat sistem kekebalan berbalik melawan dirinya sendiri.SHUTTERSTOCK/creativeneko Ilustrasi virus corona menginfeksi tubuh menyebabkan Covid-19. Pada sebagian orang Covid-19 dapat mematikan, studi mengungkap virus SARS-CoV-2 dapat memengaruhi protein interferon tipe I (IFN) dalam melawan virus dan membuat sistem kekebalan berbalik melawan dirinya sendiri.

Sejak awal analisis genetik mengidentifikasi trenggiling sebagai hewan perantara. Namun penelitian terhadap mamalia yang menjadi sasaran penyelundupan satwa liar regional ini tidak diselesaikan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com