Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Harus Segera Tinggalkan Akun Twitter @POTUS

Kompas.com - 22/11/2020, 22:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump harus bersiap untuk meninggalkan akun Twitter @POTUS yang telah menjadi media komunikasi favoritnya selama masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Akun Twitter @POTUS harus ditransfer ke presiden terpilih Joe Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.

Seorang juru bicara Twitter yang berbasis di AS mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Sabtu (21/11/2020) bahwa perwakilannya akan bertemu dengan tim transisi Biden, untuk memilah rincian transfer informasi yang tidak perlu dari pemerintahan Trump.

Menurut laporan yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (21/11/2020), juru bicara tersebut mengatakan "proses sedang dilakukan dalam konsultasi erat dengan Administrasi Arsip dan Arsip Nasional".

Baca juga: China Pertimbangkan Ikut Pakta Perdagangan Bebas yang Ditinggalkan Trump

Akun presiden AS @POTUS yang memiliki pengikut 32,8 juta, biasa digunakan Trump untuk memperkuat berbagi informasi seputar kepresidenan.

Setelah akun itu diambil, Trump dapat lebih teratur menggunakan akun pribadinya sendiri, @RealDonaldTrump yang memiliki 88,9 juta pengikut.

Selain akun @POTUS, akun kepresidenan lainnya juga akan ditransfer ke tim presiden terpilih yang baru, meliputi @WhiteHouse, @VP (Wakil Presiden), dan akun resmi @FLOTUS (Ibu Negara).

Informasi yang terekam dalam akun-akun tersebut akan diarsipkan dan disetel ulang ke nol tweet untuk pemerintahan yang baru, menurut Politico.

Baca juga: Biasanya Ramai, Trump Tiba-tiba Hilang Usai Pilpres AS, ke Mana Dia?

Kehilangan perlindungan

Sementara Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS 2020 dan saat ini diproyeksikan akan memenangkan 306 suara Electoral College, jauh di atas 270 suara yang dibutuhkan untuk menang.

Hal itu fakta yang Trump menolak untuk menerimanya dan belum menyerah untuk mempermasalahkannya.

Dia menuduh tanpa bukti bahwa penipuan yang meluas dan penyimpangan suara telah terjadi.

Baca juga: Biden Tanggapi Strategi Trump Menolak Mengaku Kalah: Keterlaluan

Klaim meragukan Trump yang secara teratur dibuat melalui akun media sosial, sering kali mendapatkan label peringatan presiden dari pihak Twitter.

Pemerintahan Trump sejauh ini tidak bekerja sama dengan tim transisi Biden, yang diperingatkan oleh para pejabat dapat merusak respons pemerintah terhadap pandemi Covid-19 dan keamanan nasional di hari-hari awal pemerintahan Biden.

Banyak pendapat yang berkembang dari pengamat bipartisan untuk menyerukan agar proses transisi dimulai dengan sungguh-sungguh.

Baca juga: Trump Lewatkan Pertemuan G-20 soal Covid-19 untuk Main Golf dan Ejek Biden

Sementara itu, akun resmi @POTUS bukan satu-satunya hak istimewa Twitter yang akan hilang dari Trump ketika masa jabatannya berakhir pada Januari.

Dalam kesaksian di hadapan Komite Kehakiman Senat pada Selasa, CEO Twitter Jack Dorsey mengatakan kebijakan perusahaan adalah memberi label dan mengurangi penyebaran tweet dari para pemimpin dunia yang melanggar persyaratan layanan platform.

Namun, tetap membuat tweet tersebut tersedia untuk umum. "Jika akun bukan lagi pemimpin dunia, kebijakan khusus itu akan hilang," kata Dorsey kepada komite.

Baca juga: Trump Sebenarnya Tahu Kalah Pemilu, Sengaja Tunda Transisi demi Balas Dendam ke Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com