Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek yang Sakit Parah Ungkap Rahasia Pembunuhan 25 Tahun Silam

Kompas.com - 22/11/2020, 18:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

MONTGOMERY, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya yang sedang sakit parah mengaku telah melakukan pembunuhan yang belum terungkap selama 25 tahun.

Johnny Dwight Whited "ingin mengungkapkan" rahasianya, yang menurut petugas, bahwa pria itu menelepon mereka dan mengakui telah menembak kepala Christopher Alvin Dailey yang berusia 26 tahun pada 1995.

Petugas mengatakan Whited dari Trinity, Alabama di AS "menyesal" dan mengatakan kepada polisi bahwa dia sedang kritis, saat ini, seperti yang dilansir dari Mirror pada Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Tolak Tuduhan Trump dalam Pemilu, Anggota Partai Republik Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

Detektif Sean Mukaddam memberi tahu New York Times tentang telepon dramatis yang dia dapat dari pria berusia 53 tahun itu.

"Dia berkata 'Saya ingin mengakui pembunuhan yang saya lakukan bertahun-tahun lalu'," kata Mukaddam.

“Saya tidak pernah mengalami situasi di mana saya hanya mengangkat telepon dan mendapatkan informasi seperti itu," ungkapnya.

Baca juga: PM Armenia jadi Target Pembunuhan oleh Para Mantan Pejabat Dalam Negeri

"Tidak ada di mana tersangka menelpon saya tiba-tiba dan ingin mengaku," tambahnya.

Detektif Mukaddam mengatakan Whited tidak tahu tanggal atau bahkan tahun kapan dia membunuh Dailey.

Namun, polisi mencatat setiap pembunuhan yang terjadi di daerah kejadian di Decatur pada 1980-an untuk menghubungkan informasi dari Whited dengan pembunuhan pada 26 April 1995.

Baca juga: Iran Sebut Laporan Pembunuhan Orang Kedua Al-Qaeda di Negaranya adalah Informasi yang Dibuat-buat

Tersangka pembunuh bertemu dengan detektif dan memberi mereka informasi yang cocok dengan bukti dalam kasus yang terkubur lama, kata laporan itu.

Dia bahkan membawa penyelidik ke daerah berhutan di Decatur, di mana tubuh Dailey ditemukan dan melakukan reka adegan pembunuhan, kata polisi.

Detektif Mukaddam mengatakan Whited "malu tentang hal-hal tertentu" tanpa menjelaskan lebih jauh.

Baca juga: Perawat Ini Didakwa Lakukan Pembunuhan terhadap 8 Bayi di Rumah Sakit

"Meskipun penyelidikan ekstensif, tersangka tidak pernah berkembang dalam kasus ini," catatan pihak kepolisian terdahulu.

Pada tahun-tahun berikutnya, kasus itu ditinjau kembali beberapa kali untuk mendapatkan petunjuk.

Whited telah didakwa dengan pembunuhan dan ditahan dengan uang jaminan 15.000 dollar AS (Rp 212,7 juta) dan tanggal sidang pengadilan belum ditetapkan.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Charlie Hebdo pada 2015 Positif Covid-19, Sidang Ditunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com