Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat Roti di Palestina Ini Pelihara 2 Ekor Anak Singa di Atap Rumah

Kompas.com - 15/11/2020, 15:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

RAMALLAH, KOMPAS.com - Seorang pembuat roti di Palestina dikabarkan memelihara 2 ekor anak singa di atap rumahnya di Gaza, Palestina.

"Ini hobi saya, saya sudah terkoneksi dengan mereka dan saya senang memiliki mereka," kata Abu Jamea (27) pembuat roti yang memelihara 2 ekor anak singa bernama Fathy dan Filisteen (Palestina) dikutip Al Arabiya.

Abu Jamea hanya mengatakan bahwa dia mendapatkan 2 anak singa itu dari kebun binatang setempat namun menolak memberikan informasi lebih rinci.

Ketika keponakannya, anak saudara dan tetangganya bermain dengan 2 ekor anak singa itu, Jamea menepis risiko fatal.

“Saat Anda membesarkan mereka dari bayi, akan tumbuh harmoni antara kalian berdua dan (mereka) tidak akan menyakiti Anda,” kata Jamea.

Baca juga: Viral Video Singa Mati Mengapung, Kebun Binatang China: Hanya Istirahat

Namun, Amir Khalil, seorang dokter hewan yang telah memimpin beberapa perjalanan ke Gaza oleh organisasi kesejahteraan hewan Four Paws untuk menyelamatkan hewan kebun binatang yang salah asuhan, mengatakan dia khawatir dengan anak-anak singa itu.

"Saya menyarankan otoritas Gaza untuk mengambil singa-singa itu," kata Khalil kepada Reuters melalui telepon dari Pakistan.

"Pada usia enam bulan, singa menjadi lebih berbahaya karena ukurannya semakin besar dan ototnya semakin kuat."

Tak hanya itu, Khalil juga mengkhawatirkan kesejahteraan 2 anak singa itu. Menurutnya, memelihara singa di rumah dapat mempengaruhi kesehatan 2 anak singa itu.

Baca juga: Kehilangan Cakar, Kumis, dan Induknya, Anak Singa Ini Berisiko Dibebaskan di Alam Liar

Anak-anak singa itu berpotensi kehilangan kecukupan pangan, perawatan medis dan bisa terserang penyakit akut khususnya pada otot, persendian dan tulang.

Sementara itu kebun binatang di Gaza, Palestina sejauh ini diketahui mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak pandemi virus corona. Hal itu membuat mereka tidak lagi mampu merawat hewan-hewan dengan baik.

Bahkan, jauh sebelum pandemi, mereka harus menghadapi blokade darat, laut dan udara yang dipimpin Israel, termasuk bagaimana pergerakan orang dan barang-barang diatur keluar-masuk Gaza.

Pihak Israel mengatakan blokade itu bertujuan untuk melindungi Gaza dari serangan militan. Namun pihak Palestina mengatakan penutupan itu adalah hukuman kolektif.

Baca juga: Pria Ini Tewas Diterkam 2 Ekor Singa Putih yang Dibesarkannya

Kembali soal anak singa yang dirawat seorang pemuda pembuat roti, Hassan Azzam, direktur layanan hewan di kementerian pertanian Gaza, mengatakan mereka tidak menerima keluhan, tetapi kementerian akan berusaha menyelidiki.

"Hukum Palestina tidak mengizinkan pemeliharaan hewan liar di rumah," kata Azzam kepada Reuters. Hewan liar harus dipelihara di kebun binatang yang tepat.

Sementara menurut para tetangga pemuda yang memelihara anak singa itu, mereka tidak merasa keberatan dengan adanya 2 anak singa di lingkungan mereka.

Baca juga: Afrika Selatan Lockdown, Singa-singa Santai Rebahan di Jalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com