Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Perawat Sengaja Buat Pasien Overdosis, lalu Bertindak sebagai Penyelamat

Kompas.com - 13/11/2020, 17:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Seorang perawat di Jerman sengaja membuat pasiennya overdosis, setelah itu baru bertindak sebagai penyelamat.

Namun, aksinya tersebut akhirnya terhenti setelah kepolisian Munich di Jerman menangkap perawat berusia 24 tahun tersebut.

Polisi dan jaksa penuntut mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka itu mencoba bertindak sebagai penyelamat dengan membuat pasien ke ambang kematian sebelum akhirnya menyelamatkannya kembali.

Pihak berwenang awalnya menerima petunjuk pada Minggu (8/11/2020) dari seorang dokter di sebuah rumah sakit Munich, tempat kerja tersangka sejak Juli.

Baca juga: Perawat Ini Didakwa Lakukan Pembunuhan terhadap 8 Bayi di Rumah Sakit

Aparat berwenang menambahkan, pihaknya sekarang tengah menyelidiki semua kasus yang berpotensi mencurigakan dalam pengawasan mereka, sebagaimana dilansir The Straits Times.

Perawat, yang tidak disebutkan identitasnya tersebut, ditangkap pada Senin (9/11/2020) atas tiga tuduhan percobaan pembunuhan dan perbuatan yang membahayakan.

Jaksa Penuntut, Anne Leiding, mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka sengaja membahayakan nyawa pasien agar kemudian bisa dilihat sebagai penyelamat yang brilian.

Baca juga: Perawat Ini Dipecat Setelah Tarik Rambut dan Lempar Anak Kecil ke Kasur Rumah Sakit

Obat yang tidak jelas

Perawat tersebut bekerja di bangsal untuk pasien yang baru keluar dari unit perawatan intensif (ICU) dan masih dalam pengawasan medis ketat.

Dalam dua kasus yang dipermasalahkan, kondisi pasien pria berusia 91 tahun dan seorang pasien wanita berusia 54 tahun yang dirawat tiba-tiba memburuk pada Sabtu.

Namun, kedua pasien tersebut akhirnya berhasil diselamatkan dengan tindakan darurat oleh perawat tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Pembunuhan Kepolisian Munich, Josef Wimmer, dalam konferensi pers, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: Bunuh dan Masak Dokter yang Memaksanya Berhubungan Seks, Perawat Ini Dihukum Mati

Setelah kedua pasien tersebut diselamatkan, seorang dokter menjadi curiga dan memerintahkan tes darah kepada kedua pasien itu.

Hasil tes darah akhirnya keluar dan menunjukkan adanya kandungan obat yang tidak jelas dan tidak diresepkan dengan kadar yang tinggi pada darah pasien.

Dokter yang sama lantas melakukan hal yang sama kepada pasien lain, yang berusia 90 tahun, yang juga mengalami kejadian serupa pada akhir bulan lalu.

Hasil pengetesan darah juga menunjukkan bahwa pasien tersebut juga memiliki kandungan obat yang tidak jelas dengan kadar yang tinggi pada darahnya.

Baca juga: Perkosa dan Bunuh Seorang Perawat yang Dianggapnya Penyihir, Terpidana Ini Disuntik Mati

Setelah ditelusuri, ketiga korban dirawat oleh tersangka. Satu pasien masih dalam kondisi kritis tetapi stabil, sedangkan dua lainnya sudah pulih.

Akhirnya, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka pada Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com