Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Bermunculan, Perancis Desak Warganya di Negara Muslim untuk Berhati-hati

Kompas.com - 28/10/2020, 07:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Perancis memperingatkan warganya yang tinggal di negara mayoritas Muslim untuk melakukan tindakan pencegahan ekstra sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (27/10/2020).

Itu karena munculnya kemarahan di kalangan Muslim atas komentar Presiden Perancis Emanuel Macron yang menyoal kartun Nabi Muhammad.

Di Bangladesh, ribuan pengunjuk rasa menggelar aksi di ibu kota dan beberapa orang menginjak-injak poster Macron.

Sementara itu, Iran memanggil d’affaires Perancis untuk melayangkan protes terhadap kartun Nabi Muhammad.

Di sisi lain, beberapa negara di Timur Tengah menyerukan untuk memboikot produk-produk dari Perancis.

Baca juga: Presiden Perancis dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad

Kemarahan tersebut berakar pada pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty di Paris, Perancis, oleh seorang pria asal Chechnya pada 16 Oktober.

Paty dibunuh karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam kelas. Karikatur tersebut dianggap menghina oleh umat Islam.

Pemerintah Perancis lantas mengatakan insiden tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara dan menambahkan mereka akan membela hak untuk menayangkan kartun tersebut.

Macron menyebut guru itu pahlawan, dan dia berjanji untuk melawan "separatisme Islam".

Kementerian Luar Negeri Perancis pada Selasa mengeluarkan nasihat keselamatan untuk warga negara Perancis di Indonesia, Turki, Bangladesh, Irak, dan Mauritania, menasihati mereka untuk berhati-hati.

Baca juga: Iran Tuding Presiden Perancis Justru Menyulut Ekstremisme

Mereka juga diminta untuk menjauh dari protes apapun yang terkait dengan kartun Nabi Muhammad dan menghindari pertemuan publik.

“Direkomendasikan untuk melakukan kewaspadaan terbesar, terutama saat bepergian, dan di tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan atau komunitas ekspatriat,” bunyi nasihat tersebut.

Peringatan di Instagram

Pemimpin Checnya Ramzan Kadyrov juga menulis di Instagram dengan menandai Macron.

“Anda memaksa orang ke dalam terorisme, mendorong orang ke arahnya, tidak memberikan mereka pilihan apa pun, menciptakan kondisi untuk tumbuhnya ekstremisme di kepala orang muda,” tulis Kadyrov.

Diminta oleh Reuters untuk berkomentar, seorang pejabat di pemerintahan kepresidenan Perancis mengatakan tidak akan terintimidasi.

Baca juga: Dikritik Erdogan, Presiden Perancis Dapat Dukungan Pemimpin Eropa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com