Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara di Balik Kematian Dokter Muda yang Berbulan-bulan Tak Ganti Masker

Kompas.com - 11/10/2020, 08:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

HOUSTON, KOMPAS.com - Seorang dokter muda yang tewas akibat Covid-19 dan menyebabkan pendarahan otak pada 19 September 2020 lalu diduga sebagai korban dari pelanggaran protokol keselamatan di tempat dia bekerja.

Selain dikabarkan memakai masker N95 yang sama dalam beberapa pekan dan bahkan beberapa bulan, Adeline Fagan (28) juga termasuk dari para perawat yang dipaksa terus bekerja oleh instansinya.

Melansir The Guardian, Fagan pindah ke Texas pada tahun 2019 setelah menyelesaikan studi kedokteran di Buffalo, New York, AS dan bekerja di rumah sakit HCA Houston Healthcare West.

Baca juga: Berbulan-bulan Tidak Ganti Masker, Dokter Muda Meninggal karena Pendarahan Otak

Fagan merupakan anak kedua dari 4 perempuan bersaudara yang kesemuanya belajar dan bercita-cita mewujudkan karier di dunia medis.

***Written by Brant Fagan, Adeline's dad: September 19, 2020, 4:24 AM Central Time The time the world stopped for a...

Dikirim oleh Maureen Fagan pada Senin, 10 Agustus 2020

Menurut keterangan Maureen Fagan (23) adik bungsu Adeline Fagan kepada The Guardian Rabu (7/10/2020), penyebab pasti bagaimana Fagan bisa terinfeksi virus corona memang masih belum jelas.

Namun, Maureen ingat sepertinya hal itu berkaitan dengan shift kerja pada bulan Juli di Unit Gawat Darurat (UGD) HCA West.

HCA West, tempat Fagan bekerja adalah bagian dari HCA Healthcare, jaringan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat.

Baca juga: Setelah Menolak Aturan Pakai Masker, Seorang Pastur di AS Positif Virus Corona

Pada Agustus lalu, serikat perawat nasional (NNU) mengeluhkan "pelanggaran yang disengaja" yang dilakukan rumah sakit HCA terhadap protokol keselamatan tempat kerja.

Instansi itu dilaporkan telah mendorong staf yang terinfeksi sekalipun untuk tetap bekerja di unit tersebut.

Melansir situs web resmi NNU, mereka meminta Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja federal (OSHA) untuk memeriksa dan meninjau semua rumah sakit yang dimiliki dan dioperasikan oleh HCA.

Mereka juga melaporkan adanya 'pelanggaran yang disengaja' yang diperkirakan mampu menyebabkan kematian atau cedera fisik serius.

Baca juga: Menolak Pakai Masker dan Mempertanyakan Covid-19, Pendeta Ini Dirawat di ICU

HCA dilaporkan karena telah gagal memberitahu kepada para pegawainya yang terinfeksi dan bahkan tetap memaksa mereka bekerja meski menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.

Selain itu, di tengah kurangnya APD nasional, Maureen menyadari Fagan memiliki masker N95 yang dipakai terus menerus selama berminggu-minggu dan bahkan berbulan-bulan.

Padahal, menurut keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) AS, penggunaan masker N95 seharusnya maksimum dipakai sebanyak 5 kali.

Pihak HCA West mengatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari secara khusus tuduhan Maureen tentang kematian kakaknya, Adeline Fagan. 

Baca juga: Pemerintah Perancis: Meski Sedikit Mengganggu Masyarakat Harus Menggunakan Masker

Namun, kepala petugas medis Dr Emily Sedgwick mengatakan bahwa kebijakan rumah sakit tidak memperkenankan petugas mana pun untuk terus-menerus menggunakan kembali masker yang sama.

Adeline Fagan terinfeksi Covid-19 pada awal bulan Juli 2020 dan meninggal dunia pada 19 September 2020 setelah dirawat selama 2 bulan di rumah sakit.

Fagan adalah 1 dari lebih dari 250 staf medis yang tewas di bagian selatan dan barat negara bagian Texas ketika virus corona memuncak selama musim panas menurut laporan Guardian dan Kaiser Health News yang berfokus pada statistik kematian pekerja garis depan Covid-19.

Di Texas, sebanyak 9 petugas medis meninggal di bulan April dan meningkat menjadi 33 orang di bulan Juli setelah Gubernur Greg Abbott terburu-buru membuka kembali negara bagian itu untuk memulihkan perekonomian dan bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com