ROMA, KOMPAS.com - Dari jendela mobil di depan, terdengar suara tangis anak kecil. Petugas dengan sigap memberinya permen dan menunjukkan gambar berwarna-warni.
Permen sengaja diberikan agar tes usap virus corona untuk anak-anak di Roma, Italia, bisa lancar dilakukan.
Tes usap (swab test) Covid-19 ini dikhususkan bagi anak-anak, mulai bayi hingga berusia enam tahun.
Baca juga: Mantan PM Italia dan Bos AC Milan Silvio Berlusconi Keluar dari Rumah Sakit
Hasilnya diketahui dalam setengah jam saja. Jika negatif, anak-anak ini dibolehkan kembali masuk sekolah.
Tes usap khusus untuk anak adalah langkah terbaru yang ditempuh Italia, negara yang pernah kewalahan menghadapi pandemi virus corona namun sekarang berhasil menekan tingkat infeksi jika dibandingkan negara-negara di Eropa Barat seperti Inggris, Prancis dan Spanyol.
Sebagai perbandingan, Inggris mencatat lebih dari 100 kasus per 100.000, sementara Perancis 230 dan Spanyol sekitar 330.
Elisabetta Cortis, dokter anak yang menggagas tes usap untuk anak-anak di Italia, mengatakan bahwa pemerintah belajar banyak dari situasi pada bulan Februari dan Maret.
"Kami sangat menderita karena karantina wilayah, dan itu adalah situasi yang tak mudah bagi anak-anak. Mereka kesepian, tak ada teman, tak boleh bersekolah, tak bisa berolahraga...," kata Cortis.
Baca juga: Kisah Giacomo Casanova, Jago Menggombali Wanita dan Dipenjara Italia
Jumlah pengetesan sebenarnya tidak sangat tinggi. Inggris bahkan melakukan lebih banyak tes dibandingkan Italia.
Namun tes usap dan tes cepat (rapid test) di Italia memang lebih banyak tersedia, misalnya di bandar udara, stasiun kereta, bahkan di sekolah.
Artinya, ketika akses tes sulit dilakukan di Italia, pemerintah memberi kemudahan bagi warga yang ingin melakukan tes.
Mungkin penjelasan yang bisa dikemukakan adalah gabungan dari beberapa faktor: kemudahan melakukan tes, pelacakan kontak yang efisien, dan karantina wilayah secara nasional yang lebih lama.
Italia juga tak terlalu tergesa-gesa mengakhiri karantina wilayah.
Selain itu, trauma pada masa-masa awal pandemi membuat warga Italia sekarang sangat khawatir akan datangnya gelombang kedua wabah dan ini membuat mereka taat sekali menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Hendak Berlayar ke Ujung Dunia di Dekat Italia, Penganut Bumi Datar Tersesat dan Diselamatkan