Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Azerbaijan dan Armenia, Erdogan Serukan Yerevan untuk Mundur

Kompas.com - 29/09/2020, 07:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TRT World

ISTANBUL, KOMPAS.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Armenia harus sesegera mungkin mundur dari wilayah Azerbaijan yang diduduki.

Turki juga menyerukan diakhirinya kriris di wilayah Nargorny Karabakh sebagaimana dilansir dari TRT World, Senin (28/9/2020).

"Waktunya telah tiba untuk diakhirinya krisis di kawasan yang dimulai dengan pendudukan Nagorny Karabakh," kata Erdogan dalam simposium tentang hukum maritim internasional dan Mediterania timur di Istanbul, Turki.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, 59 Prajurit Separatis Karabakh Tewas

"Begitu Armenia segera meninggalkan wilayah yang didudukinya, wilayah itu akan kembali damai dan harmonis," sambung Erdogan.

Erdogan menyalahkan Yerevan karena memulai eskalasi terbaru, menuduh Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Perancis gagal menangani konflik dengan benar melalui OSCE Minks Group.

"Sekarang Azerbaijan harus menangani sendiri masalah ini,” tambah Erdogan.

Baca juga: Perbandingan Militer Azerbaijan Vs Armenia, Siapa Terkuat?

Pertempuran Hari Kedua

Pasukan Azerbaijan dan Armenia bertempur untuk hari kedua pada Senin setelah puluhan orang tewas dalam pertempuran sengit yang dimulai pada Minggu (27/9/2020).

Hal itu memicu kekhawatiran internasional akan terjadinya pertempuran habis-habisan antara kedua negara.

Setidaknya 28 personel tentara Armenia dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Azerbaijan. Sehingga, total korban tewas dari militer Armenia menjadi 59 orang.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia di Nagorny Karabakh Masuki Hari Kedua, 39 Orang Tewas

Pertempuran tersebut dilaporkan melibatkan kekuatan udara, rudal, dan kendaraan lapis baja.

Total korban tewas meningkat menjadi 68 termasuk sembilan kematian warga sipil dengan rincian tujuh korban dari Azerbaijan dan dua korban dari pihak Armenia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com