Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Iran: AS Berdiri di Sisi Sejarah yang Salah

Kompas.com - 20/09/2020, 17:41 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

TEHERAN, KOMPAS.COM - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa AS menghadapi isolasi internasional atas keputusannya untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.

Pernyataan itu dilontarkan kementerian tersebut pada Minggu (20/9/2020) yang disiarkan kantor berita resmi Iran IRNA.

"AS berdiri di sisi sejarah yang salah dan pesan kami untuk itu adalah kembali ke komunitas internasional, pada komitmen Anda, hentikan pemberontakan dan dunia akan menerima Anda," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam jumpa pers.

"Seluruh dunia mengatakan tidak ada yang berubah, sanksi hanya diberlakukan di dunia imajiner Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo," tambah Khatibzadeh.

Baca juga: Kena Sanksi Lagi dari AS, Iran Minta Bantuan Dunia

Pada Minggu, Pompeo mengumumkan pengenaan kembali sanksi PBB terhadap Iran yang dicabut sebagai bagian dari kesepakatan nuklir pada 2015 sebagaimana dilansir dai Yeni Safak.

Pada 21 Agustus, Pompeo berjanji untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap Iran setelah 30 hari.

Janji tersebut dilontarkannya dalam konferensi pers di markas besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS.

Pada Jumat (18/9/2020), Inggris, Prancis dan Jerman memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa pembebasan Iran dari sanksi PBB berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 akan berlanjut setelah 20 September.

Baca juga: Dituduh Mencuri, Jari Tangan Remaja di Iran Ini Bakal Dipotong

Pada awal September, Dewan Keamanan PBB memperbarui posisinya dengan menolak permintaan AS untuk menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran.

AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran atas program nuklirnya.

Sanksi tersebut berdampak pada sektor vital dalam negeri seperti sektor perminyakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com