Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa 9/11, Tim Penyelamat Turut Menderita Risiko Awal Demensia

Kompas.com - 11/09/2020, 10:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan teror 11 September tidak hanya membuat sakit hati para tim penyelamat yang mati-matian mencari korban di menara kembar World Trade Center (WTC).

Berdasarkan penelitian terbaru, serangan 11 September atau 9/11 di menara kembar WTC di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) tersebut nampaknya juga merampok kemampuan mental para tim penyelamat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Stony Brook University menemukan bahwa orang yang bekerja di tengah reruntuhan menara kembar WTC mengalami penurunan kognitif jauh lebih awal dari biasanya.

“Dua hingga tiga kali lebih mungkin bahwa tim penyelamat 9/11 cenderung memiliki gangguan kognitif ringan, prasyarat demensia, dibandingkan populasi umum yang 10 hingga 20 tahun lebih tua,” kata kepala peneliti Sean Clouston.

Baca juga: Pahlawan Peristiwa 9/11 Ini Selamatkan Banyak Orang, Korbankan Nyawa Sendiri

Clouston menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan kalau mereka mengalami gangguan kognitif pada usia dini.

Program Kesehatan dan Kebugaran WTC Stony Brook merawat lebih dari 3.000 pasien, termasuk banyak tim penyelamat atau pekerja yang bekerja di Ground Zero, sebutan bekas menara kembar WTC.

Tes neurologis mengungkapkan bahwa 12 persen pasien menderita setidaknya gangguan atau penurunan kognitif ringan, kata Benjamin Luft, yang mengawasi program tersebut.

"Ada hubungan gangguan kognitif dengan PTSD (gangguan stres pasca-trauma) dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk penumpukan itu," kata Luft.

“Ini adalah pendahulu untuk mengembangkan penyakit Alzheimer. Anda sedang memajukan jam,” tambah Luft.

Baca juga: Kenang Tragedi 9/11, Seberkas Cahaya Terpancar di Pentagon

Sebagai bagian dari penelitian, Stony Brook memantau kesehatan 99 pasien dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih serius untuk melihat apakah mereka mengembangkan penyakit Alzheimer atau kondisi terkait.

Pensiunan petugas pemadam kebakaran (damkar) Ron Kirchner, yang ikut dalam penelitian ini, mencatat hampir 600 jam di Ground Zero dari September 2001 hingga Maret 2002.

Dia pensiun karena cacat pada 2009 setelah didiagnosis menderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD).

Dia mulai kehilangan ingatannya tiga tahun kemudian, pada usia 50 tahun. Setelah itu, dia mulai kesulitan mengerjakan tugas-tugas dasar seperti parkir paralel.

Padahal dia pernah mengendarai truk pemadam kebakaran dengan mudah sebagai anggota Ladder 154 di Jackson Heights, Queens, New York, AS.

Baca juga: Tragedi 9/11, New York Tetap Gelar Peringatan di Tengah Krisis Pandemi

Istri Ron, Dawn, mengatakan hasil pengecekan melalui medium MRI mengungkapkan bahwa Ron memiliki otak seperti orang berusia 85 tahun dan dia menderita kejang dan tidak dapat lagi berbicara dengan jelas.

“Ron tidak tahu aku adalah istrinya. Saya ingin berbicara tentang kondisi Ron karena banyak pria dan wanita yang mengalami kesulitan,” kata Dawn.

Demensia yang muncul lebih awal hanyalah masalah medis terbaru yang menimpa tim penyelamat 9/11 dan orang yang selamat lainnya.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa sejumlah besar pria yang terpapar racun di Ground Zero didiagnosis menderita kanker payudara.

Baca juga: Setelah Dibangun Lagi karena Tragedi 9/11, Gedung WTC Kini Ditinggalkan karena Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com