Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 Singapura Sentuh Angka Terendah dalam 5 Bulan

Kompas.com - 26/08/2020, 13:53 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Kabar baik datang dari Singapura. Kasus harian Covid-19 di negeri “Singa”menyentuh angka terendah dalam 5 bulan terakhir.

Data terbaru yang diberitakan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), Selasa malam (25/8/2020) melaporkan 31 kasus baru. Angka ini terendah sejak 23 kasus pada 22 Maret.

Dari 31 kasus, 1 kasus adalah kasus impor sedangkan sisanya 30 adalah kasus dari asrama pekerja asing.

Untuk kelima kalinya sejak 14 Agustus tidak tercatat kasus komunal. Kasus infeksi komunal hanya dihitung dari kasus di masyarakat Singapura, tanpa memasukkan kasus di asrama pekerja asing.

MOH juga menyebutkan tidak ada klaster virus corona baru.

Baca juga: Kabar Baik Virus Corona, Singapura Catatkan Nol Kasus Komunal Pertama dalam 75 Hari

Meredanya Covid-19 di Singapura

Kurva virus corona di Singapura terus mengalami penurunan sejak fase 2 memasuki new normal (tatanan hidup baru) sejak 19 Juni.

Rataan angka kasus komunal stabil pada 2 kasus dalam 2 pekan terakhir.

Total kasus Covid-19 Singapura saat ini adalah 56.435. 97,1 persen dari kasus ini atau sebanyak 54.801 pasien telah pulih total.

Hanya 78 pasien atau 0,14 persen yang masih dirawat di rumah sakit. Tidak ada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU.

1.514 pasien atau 2,68 persen menjalani isolasi atau penyembuhan mandiri di sejumlah fasilitas pemulihan.

Baca juga: Manipulasi Saham di Singapura, Kris Wiluan Eks Orang Terkaya RI Terancam Penjara 7 Tahun

Angka kematian tetap salah satu yang terendah di dunia yaitu 27 pasien atau 0,05 persen.

Untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura, 57 terinfeksi virus dari kota Wuhan, China itu. 47 telah sembuh, 8 stabil dalam pemulihan, dan 2 meninggal dunia.

Roda perekonomian Singapura hampir pulih total. Aktivitas bisnis dan perdagangan mulai beranjak dari hilangnya pendapatan, ketika lockdown parsial diterapkan dari 7 April hingga 1 Juni.

Pemerintah Singapura pekan lalu di tengah resesi ekonomi yang melanda, memutuskan memperpanjang subsidi gaji untuk para pelaku usaha hingga Maret 2021 mendatang.

Hanya segelintir usaha yang masih dilarang beroperasi seperti kelab malam, bar, dan pusat karaoke. Bisnis ini dinilai masih terlalu riskan karena potensi keramaian yang dapat ditimbulkan.

Pemerintah meminta pemilik usaha dunia hiburan untuk mempertimbangkan mengubah model bisnis mereka.

Sejumlah kelab malam seperti Zouk Singapura telah mengubah fungsi mereka menjadi restoran dan lounge.

Baca juga: Singapura Targetkan Asrama Pekerja Asing Bebas Virus Corona Awal Agustus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com