Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Gadis Anggota ISIS Asal Inggris, Ingin Kembali Pulang Setelah Tinggal di Kamp Tahanan Suriah

Kompas.com - 23/08/2020, 09:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

 

MANCHESTER, KOMPAS.com - Seorang wanita muda yang telah melarikan diri dari Manchester untuk bergabung dengan ISIS, ingin kembali pulang. 

Melansir Mirror pada Sabtu (22/8/2020), Zahra ingin menyusul saudara kembarnya, Salma yang telah bergabung lebih awal, dan saat itu berada di kamp tahanan Suriah dengan keamanan tinggi bersama putranya yang masih kecil.

Saudara kembar Salma dan Zahra Halane meninggalkan rumah mereka di Chorlton ketika mereka berusia 16 tahun untuk melakukan perjalanan ke Suriah pada Juni 2014.

Mereka digambarkan sebagai orang yang berbakat secara akademis, tetapi telah menjadi radikal dan melarikan diri dalam semalam untuk bergabung dengan apa yang disebut "kekhalifahan" ISIS.

Namun, setelah ISIS kehilangan wilayah terakhirnya dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) pada Maret 2019, nasib kedua wanita muda tersebut tidak diketahui.

Baca juga: Pria Ini Kisahkan Lolos dari Pembantaian Massal ISIS: Ada Darah di Badan Saya, tapi...

Sumber di timur laut Suriah mengatakan kepada The Telegraph, bahwa Zahra baru-baru ini tertangkap basah berusaha melarikan diri dari kamp Al Hol, tempat yang ia tempati selama 16 bulan.

Ada 10.000 wanita asing dan anak-anak tinggal di Al Hol, di paviliun, yang penuh sesak yang terpisah dari lebih dari 55.000 warga Suriah dan Irak di kamp tersebut.

Pekan lalu, Zahra dilaporkan dipindahkan dari penjara wanita ke ekstensi keamanan tinggi baru di kamp Roj, di timur laut Suriah bersama putranya Ismail, yang diperkirakan berusia 4 atau 5 tahun.

Namun, ada kekhawatiran dari para humaniter bahwa beberapa pendukung ISIS yang paling berbahaya telah dipindahkan juga ke ekstensi baru tersebut, menurut sumber yang berada di kamp mengatakan kepada The Telegraph.

Baca juga: AS Janjikan 2 Anggota ISIS Berjuluk The Beatles Tak Akan Dihukum Mati

Zahra dan Salma, yang dikenal di Inggris sebagai "si kembar teroris", tetap menjadi pendukung ISIS, demikian klaim perempuan di kamp Al Hol.

Sementara itu, keberadaan Salma tidak diketahui tetapi diyakini bahwa dia masih hidup, sementara putranya dilaporkan tewas dalam pertempuran di Baghouz.

Pada Desember 2013, Salma ketahuan melihat propaganda ISIS di sekolah menengah ke-6 mereka, yang memperlihatkan gambar rompi bunuh diri seorang anak laki-laki dengan senapan mesin dan seorang jihadis Inggris di Suriah.

Saat itu, perguruan tinggi tidak memberi tahu polisi, karena Salma mengklaim bahwa dia berusaha menemukan kakak laki-lakinya, yang sebelumnya pergi ke Suriah untuk berperang.

Baca juga: Setahun Berlalu, Pasangan Ini Kisahkan Serangan ISIS Bunuh 60 Tamu Pernikahan Mereka

Si kembar, yang memiliki seorang kakak perempuan dan 7 saudara laki-laki, meninggalkan rumah keluarga mereka dengan melarikan diri setelah mencuri £ 840 (Rp 16,3 juta) dari ayah mereka dan menyeberang ke Suriah pada Juli 2014.

Kedua wanita muda itu pindah ke Raqqa, ibu kota kekhalifahan, dan menikah dengan pejuang ISIS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com