WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan anggota Central Intelligence Agency (CIA) ditangkap dan dituduh sebagai mata-mata China dalam skema yang melibatkan seorang kerabat yang juga bekerja untuk CIA,
Penangkapan tersebut diungkapkan oleh Departemen Kehakiman AS pada Senin (17/8/2020), menurut laporan yang dilansir dari Reuters pada Selasa (18/8/2020).
Baca juga: Pria Singapura Mengaku Jadi Mata-mata China di AS
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Alexander Yuk Ching Ma, yang berusia 67 tahun, ditangkap pada Jumat (14/8/2020), atas tuduhan bahwa dia berkonspirasi dengan seorang kerabat, juga mantan anggota CIA, untuk mengkomunikasikan informasi rahasia kepada pejabat intelijen China.
Seorang Amerika yang dinaturalisasi, berinisial Ma mulai bekerja untuk CIA pada 1982, dengan izin keamanan Top Secret.
Baca juga: Dituduh Mata-mata CIA, Mantan Pegawai Kemenhan Iran Dieksekusi
Jaksa penuntut mengatakan Ma meninggalkan CIA pada 1989 dan tinggal serta bekerja di Shanghai, China, sebelum tiba di Hawaii pada 2001.
Jaksa penuntut mengatakan kerabat yang tidak disebutkan namanya yang bersekongkol dengan Ma juga bekerja sebagai mata-mata CIA, tetapi mengundurkan diri dari badan tersebut pada 1983, menyusul tuduhan mereka menggunakan posisi resmi mereka untuk membantu warga China memasuki Amerika Serikat.
Baca juga: Khawatir jadi Mata-mata China, Taiwan Perketat Warga Hong Kong yang Masuk
Jaksa penuntut mengatakan sekitar 1998, kerabat Ma dihukum karena membuat pernyataan palsu kepada lembaga pemberi pinjaman.
Namun, kerabat tersebut, sekarang berusia 85 tahun, tidak akan dituntut dalam kasus saat ini karena "penyakit kognitif yang parah dan melemahkan."
Baca juga: Mata-mata China asal Singapura Buru Sasaran Pakai LinkedIn
Jaksa penuntut mengatakan kegiatan mata-mata Ma dimulai pada Maret 2001, di mana 2 mantan petugas CIA memberikan informasi ke China tentang personel, operasi, dan metode komunikasi rahasia CIA.
Jaksa penuntut mengatakan beberapa pertemuan direkam dalam rekaman video di mana Ma terlihat menghitung 50.000 dollar AS (Rp 740,443 juta) tunai yang dia terima untuk kerahasiaan informasi.
Baca juga: Lagi, Iran Penjarakan 2 Orang yang Dituduh Sebagai Mata-mata
Dokumen pengadilan mengatakan bahwa setelah Ma pindah ke Hawaii, dia mencari pekerjaan dengan FBI untuk mendapatkan kembali akses ke rahasia pemerintah AS yang kemudian dapat dia serahkan ke pengawas mata-mata China.
Kantor FBI di Honolulu mempekerjakan Ma sebagai ahli bahasa kontrak pada 2004, kata dokumen pengadilan.
CIA dan FBI menolak berkomentar mengapa butuh waktu lama untuk menangkapnya.
Pengacara Ma, Craig Jerome, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.