Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh dan Pemerkosa Berantai "Meter Man" Dihukum Mati

Kompas.com - 09/08/2020, 20:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Gulf News

KOLKATA, KOMPAS.com - Kamaruzzaman Sarkar, pembunuh sekaligus pemerkosa beberapa wanita dari Kolkata, Benggala Barat, India dijatuhi hukuman mati pada Senin 6 Juli lalu.

Sarkar yang pernah membunuh korbannya dengan rantai sepeda ini dijatuhi hukuman oleh hakim distrik dan Pengadilan Kalna.

Hukuman itu untuk kasus pembunuhan seorang pelajar perempuan di distrik Purba Bardhaman, Benggala Barat. Meski, pelajar itu bukan satu-satunya korban Sarkar.

15 korbannya berusia antara 16 sampai 75 tahun. Mereka semua diserang antara 2013 dan 2019. Dari semua wanita yang diserang, setidaknya terdapat 7 orang  meninggal.

Satu korban dimutilasi dengan tanda-tanda pemerkosaan dan pemukulan yang diketahui dari hasil post-mortem.

"Pengadilan mengamati bahwa itu adalah salah satu kasus yang paling langka. Saya menekankan pada hukuman maksimum karena pria itu telah memukul gadis kecil yang tidak berdaya di bagian dahi dan kemudian mencoba mencekik dan memperkosanya. Tidak ada yang lebih keji dari ini," ujar Soumyajit Raha, jaksa penuntut umum khusus untuk kasus ini seperti dikutip Gulf News.

Berkaitan dengan keputusan itu, pengacara Sarkar mengatakan bahwa banding akan diajukan ke Pengadilan Tinggi Kolkata, menantang putusan dan hukuman tersebut.

Baca juga: Pria di China Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Setelah 27 Tahun Dipenjara

Siapakah Kamaruzzaman Sarkar?

Sarkar (42) adalah seorang pedagang barang bekas kecil-kecilan. Dia sudah menikah dan memiliki 3 orang anak.

Laporan media menggambarkan sosok Sarkar sebagai pria paruh baya bertubuh kecil dengan suara lembut. 

Namun, sikap itu menyembunyikan sosok pria yang sesungguhnya dan bahkan hanya sedikit diketahui oleh para kerabatnya.

“Dia mengunjungi kami sekali dalam dua-tiga tahun. Dia tidak pernah memberi tahu kami di mana dia tinggal dan apa yang dia lakukan untuk menyambung hidup,'' kata Anwarul Islam, kakak Sarkar, seperti dikutip Hindustan Times tahun lalu.

Baca juga: Mantan Jutawan Dipenjara dengan Tuduhan Pembunuhan Seorang Wanita

Berapa banyak tuduhan yang dia hadapi?

Sarkar, yang dijuluki 'Meter Man' dan pembunuh berantai karena modus pembunuhannya, didakwa dalam dua kasus pemerkosaan, tujuh pembunuhan dan enam percobaan pembunuhan di Benggala Barat.

Apa modus operandinya?

Seperti semua pembunuh berantai, Sarkar didorong oleh hasrat untuk membunuh. Dia melancarkan aksinya menggunakan rantai dan memastikan korbannya tewas sebelum meninggalkannya.

Sementara dia mengambil beberapa permata dan beberapa barang berharga lainnya dari rumah orang yang dia bunuh, perampokan itu kata polisi, tampaknya terjadi secara insidental.

Tindakan brutal merenggut nyawa korban adalah motif dasarnya. Bagaimana dia memilih korbannya masih belum diketahui, tetapi sepertinya ada benang merah yang memudahkan polisi untuk mengetahui hal itu.

Baca juga: Pejabat PBB: Putra Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com