Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditolak Sumbangkan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19 karena Gay

Kompas.com - 30/07/2020, 16:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penggunaan antibodi dalam plasma darah orang yang pulih dari infeksi Covid-19 menjadi salah satu cara untuk mengobati infeksi virus corona.

Hal itu membuat beberapa dokter mengarahkan orang-orang yang pulih dari infeksi virus corona dan memiliki cukup plasma darah dapat mendonasikannya untuk menolong pemulihan pasien virus corona lainnya.

Melansir CNN pada Kamis (29/7/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengatakan, pengobatan dengan menggunakan antibodi dalam plasma darah pasien virus corona masih dibatasi khusus untuk pasien dengan gejala yang paling parah.

Baca juga: Presiden Belarus Ini Mengaku Berhasil Kalahkan Virus Corona

Belum lama ini, seorang pembawa acara TV terkemuka di Amerika Serikat (AS), Andy Cohen, berniat mendonasikan plasma darahnya untuk menyelamatkan pasien virus corona, tetapi niatnya tersebut ditolak oleh pihak petugas medis.

Pada Maret, Cohen mengatakan melalui Instagram-nya bahwa dirinya didiagnostik positif virus corona, setelah beberapa hari dia melakukan karantina mandiri dan merasa tidak enak badan.

Sekitar 11 hari melakukan perawatan, dia dapat pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa, melakukan siaran radio, dan berbagi pengalaman pulihnya dari virus corona.

Baca juga: Bank Sperma di China Kekurangan Donasi akibat Wabah Virus Corona

Kemudian pada April, dia berniat untuk menjadi donatur plasma darah di sebuah program di RS Mount Sinai, New York, karena sistem rumah sakit mengeluarkan pemberitahuan tentang kebutuhan mendesak terhadap plasma darah dari orapasien yang pulih virus corona.

Namun, dia terkejut dan kecewa saat sesampainya di sana plasma darahnya ditolak karena alasan orientasi seksualnya yang merupakan seorang gay.

"Mereka (petugas medis) bilang, 'Kamu tidak bisa melakukannya (donasi darah).' Aku terluka. Aku hanya berpikir ini gila, teknologi sudah sejauh ini." kata Cohen kepada The View.

Baca juga: Peneliti: Pejabat Wuhan Menghancurkan Bukti Penting Virus Corona

Ia mengatakan bahwa para medis khawatir tentang potensi HIV di dalam plasma darahnya.

"Namun, saya HIV negatif, dan Anda bisa mengetahuinya, lalu Anda bisa menguji darah saya beberapa kali sebelum memasukkannya ke dalam sistem (pengobatan Covid-19)," ucapnya.

Pembawa acara Watch What Happens Live with Andy Cohen itu mengatakan, dia telah berbicara selama berbulan-bulan untuk mendesak FDA agar menguji kembali aturan yang sudah ketinggalan zaman itu, menurut dia.

Baca juga: Pria Ini Beli Lamborghini Pakai Dana Bantuan Virus Corona AS

"Betapa ruginya. Di sini saya memiliki antibodi yang kuat, tetapi saya tidak bisa berbagi plasma darah dan mungkin bisa membantu siapa pun. Kekecewaan yang luar biasa," ujarnya.

Peraturan terbaru FDA melarang pria yang berhubungan seks dengan pria lain dalam tiga bulan terakhir untuk menyumbangkan darah atau plasma.

Baca juga: Dua Kali Terlihat Memakai Masker, Trump Harap Vaksin Corona Siap Akhir Tahun Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com