Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Orang di Keluarga Ini Terpapar Covid-19 Selepas Reuni, 1 Meninggal

Kompas.com - 29/07/2020, 15:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

AUSTIN, KOMPAS.com - Keluarga di Texas, Amerika Serikat (AS), harus menerima kenyataan pahit di mana 14 anggotanya terpapar Covid-19 setelah reuni, dengan salah satunya meninggal.

Keluarga itu dilaporkan melakukan reuni setelah beberapa pekan tidak bertemu butut lockdown yang diterapkan pemeirntah lokal untuk menangkal virus corona.

Tony Green, pria yang mengaku tak memercayai Covid-19, menggelar reuni di rumahya di Austin, Texas, mengaku tidak ada yang mengalami gejala saat pesta.

Baca juga: Ada Kasus Satu Keluarga Terkena Covid-19, Begini Pembatasan RW di Kecamatan Medan Satria Bekasi

Namun beberapa hari kemudian seperti diwartakan Daily Mirror Selasa (28/7/2020), anggota keluarganya satu per satu mulai jatuh sakit.

Green mengungkapkan, selama ini virus corona merupakan sebuah kabar hoaks yang bertujuan untuk menghancurkan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Tetapi, kini mertuanya tengah berada dalam kondisi kritis, dengan nenek pasangannya dilaporkan meninggal setelah terinfeksi.

Dalam blog yang ditulisnya, pria 43 tahun itu sempat beranggapan bahwa virus corona merupakan konspirasi, yang kini disesalinya.

"Saya mengakui saya memilih Donald Trump pada 2016, dan terlalu jauh berada dalam jebakan konspirasi mengenai Covid-19," tulis Green.

Dia menuturkan selama ini dia dan para pendukung Trump yang lainnya menentang segala protokol kesehatan, dengan alasan "hak dari Tuhan".

Baca juga: Update: 6.248 Orang Terinfeksi Covid-19 di Indonesia, Satu Keluarga Tertular dari Klaster Ijtima Ulama Gowa

Kepada KDFI, Green menceritakan bagaimana dia dan istrinya menggelar reuni bersama keluarga lain setelah mereka menjalani karantina wilayah.

Namun, nenek sang istri yang berusia 68 tahun meninggal, dengan ayah mertua Green, Rafael Ceja, kini menjalani perawatan di rumah sakit.

Green mengisahkan ibu mertuanya, Marisa, suatu hari meneleponnya "dalam keadaan menangis dan histeris" karena kondisi suaminya kritis.

"Semua orang sudah meyakinkan saya bahwa ini bukan kesalahan saya. Tetapi bagaimana pun, itu adalah rumah saya," keluhnya.

Dia mengatakan bertanggung jawab sebagai tuan rumah, seraya mengaku tidak tahu siapa yang terinfeksi sehingga menyebarkan 14 anggota keluarga lainnya.

Adapun Green sempat menghabiskan tiga hari dirawat di Rumah Sakit Dallas karena Covid-19 yang menyerang sistem sarafnya.

Baca juga: Satu Napi Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Makanan Penjenguk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com