SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah kota Seoul merencanakan permakaman Wali kotanya, Park Won-soon pada Jumat (10/7/2020) yang ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri.
Rencana permakaman itu sangat mendadak setelah Park ditemukan dalam keadaan tewas di Gunung Bugak, di lingkungan Seongbuk-gu, Seoul tepat setelah tengah malam pada Jumat waktu setempat.
Daerah tersebut dikabarkan sangat dekat dengan tempat tinggal resminya di Jongno-gu.
Park Won-soon (64) ditemukan tewas di kawasan hutan Gunung Bugak dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan terhadapnya.
Jasad Park ditemukan setelah pencarian lama yang memakan waktu berjam-jam dan melibatkan sekitar ratusan anggota polisi dan tenaga penyelamat.
Baca juga: Wali Kota Seoul Park Won-soon Ditemukan Tewas di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual
Park dilaporkan 'hilang' pertama kali oleh putrinya pada Kamis malam waktu setempat. Putrinya itu mengatakan bahwa Park seakan-akan menyampaikan 'pesan wasiat' sebelum menghilang.
Pemerintah kota Seoul berjanji akan melanjutkan urusan ibu kota itu sepeninggal Park Won-soon.
"Kami berdoa untuk jiwa mendiang (Park Won-soon) dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada warga (Seoul). Urusan kota akan berlanjut sesuai dengan nilai-nilai Wali kota Park Won-soon yang mengutamakan stabilitas dan kesejahteraan," ungkap Wakil Wali kota Urusan Administrasi, Seo Jeong-hyup dalam jumpa pers.
Seo akan menggantikan posisi wali kota sementara sampai wali kota yang baru terpilih dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada April 2021 mendatang.
Pejabat kota mengatakan bahwa permakaman Park akan diadakan dengan cara permakaman untuk wali kota selama 5 hari. Ada pun permakaman di Korea umumnya berlangsung selama 3 hari.
Baca juga: Rencanakan Pertemuan dengan Korut, Wali Kota Seoul Hilang secara Misterius
Sebuah altar akan didirikan di depan City Hall di pusat Seoul siang ini, Jumat (10/7/2020) untuk warga dan anggota staf yang ingin melayat atas kematian Park.
Sebelum dilaporkan hilang dan ditemukan tewas, Park Won-soon juga mengalami tuduhan pelecehan seksual.
Seorang mantan sekretaris wanitanya diyakini telah mengajukan tuntutan pidana pada Rabu (8/7/2020).
Laporannya berisi tentang tuduhan terhadap Park yang telah melakukan 'kontak fisik' yang tidak diinginkan dan pesan yang 'tidak pantas'.
Pejabat kepolisian menolak untuk memerinci kasus tersebut, termasuk bagaimana laporan keluhan diterima.