Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Pria Ini Perkosa Lebih dari 50 Wanita | Bukti Baru Ungkap Kata Terakhir George Floyd Sebelum Tewas

Kompas.com - 10/07/2020, 05:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Berita terpopuler di kanal global sejak Kamis (9/7/2020) sampai Jumat (10/7/2020) ditempati oleh berita tentang seorang pria yang memperkosa lebih dari 50 wanita dan terungkap melalui media sosial.

Sementara itu, sebuah bukti baru terkait kasus pembunuhan George Floyd menunjukkan, dia sempat mengucapkan kalimat 'tak bisa bernapas' lebih dari 20 kali, hal ini memberikan penguatan terhadap keberjalanan kasus Floyd.

Selengkapnya, berita-berita populer dari kanal global dapat Anda simak sebagai berikut:

Baca juga: [POPULER GLOBAL] WHO Akui Virus Corona Bisa Menyebar di Udara | Sering Remehkan Covid-19, Ini Ucapan Presiden Brasil Sebelum Terinfeksi

1. Pria Ini Perkosa Lebih dari 50 Wanita, #MeToo Banjiri Media Sosial Mesir

Ahmed Bassam Zaki (22) diduga telah melakukan serangan seksual dengan memperkosa lebih dari 50 perempuan, sebagaimana dilansir Middle East Monitor.

Korban pertama yang melaporkan kasus pemerkosaan pada 2018 yang dilakukan Ahmed berasal dari seorang mahasiswi American University of Cairo (AUC).

Bagaiamana kasus ini akhirnya terungkap? Anda dapat membaca berita lengkapnya [di sini].

Baca juga: Pria Ini Perkosa Lebih dari 50 Wanita, #MeToo Banjiri Media Sosial Mesir

2. Bukti Baru Ungkap Kata Terakhir George Floyd Sebelum Tewas

Sebuah bukti baru terkait pembunuhan George Floyd menunjukkan, dia sempat mengucapkan 'tak bisa bernapas' lebih dari 20 kali.

Tak hanya itu, dalam transkrip yang kemudian dpublikasikan, Floyd sempat menyebut nama anak dan mendiang ibunya sebelum tewas oleh Petugas Derek Chauvin.

Bagaimana bukti baru ini memberikan kontribusi dalam kasus Floyd? Anda dapat menyimak berita selengkapnya [di sini].

Baca juga: Bukti Baru Ungkap Kata Terakhir George Floyd Sebelum Tewas

3. Jaringan Global Agen Rahasia China dari 'Tawarkan Posisi Direktur' hingga 'Jebakan Perempuan Atraktif'

Kontroversi terbaru yang menyelimuti perusahaan telekomunikasi China, Huawei, menyoroti dunia gelap spionase China.

Kegiatan mereka adalah melakukan perekrutan agen dan program ambisius untuk menebarkan pengaruhnya di seluruh dunia.

Selengkapnya Anda dapat baca [di sini].

Baca juga: Jaringan Global Agen Rahasia China dari Tawarkan Posisi Direktur hingga Jebakan Perempuan Atraktif

4. Ada Pemerkosaan karena Cara Berpakaian Wanita, Al Azhar dan Mufti Mesir: Itu Alasan yang Dibuat-buat

Dua Otoritas Keagamaan Tertinggi Mesir mengutuk pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap lebih dari 50 wanita yang dilakukan oleh seorang pria bernama Ahmed Bassam Zaki (22).

Otoritas Masjid Al Azhar dan Mufti Mesir menolak tindakan "pembenaran" kekerasan seksual dan pemerkosaan dengan menyalahkan cara berpakaian wanita.

Bagaimana mereka menolak pembenaran kekerasan seksual? Anda dapat menyimaknya [di sini].

Baca juga: Ada Pemerkosaan karena Cara Berpakaian Wanita, Al Azhar dan Mufti Mesir: Itu Alasan yang Dibuat-buat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com