Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ingin Masukkan China dalam Perundingan Nuklir, Ini Syarat kepada AS

Kompas.com - 08/07/2020, 17:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyatakan, mereka mengajukan syarat kepada AS jika ingin melibatkan mereka ke dalam perundingan nuklir.

Pada Juni lalu, AS dan Rusia menggelar negosiasi di Wina, Austria, untuk mendiskusikan perjanjian pengganti Traktat New START.

Perjanjian yang habis pada Februari itu mewajibkan dua negara untuk membatasi senjata nuklir yang siap dikerahkan adalah 1.550 unit.

Baca juga: China Punya 320 Senjata Nuklir, Korea Utara 30-40

Presiden AS Donald Trump bersikukuh China harus dimasukkan dalam perundingan nuklir. Sebab, dia melihat Beijing terlalu leluasa mengembangkan senjata pemusnah massal itu.

Dilansir AFP Rabu (8/7/2020), sejauh ini Negeri "Panda" tidak menunjukkan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam agenda itu.

Fu Cong, Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Senjata di Kementerian Luar Negeri China menuding Washington hanya berusaha mengalihkan tekanan dunia.

Dia menuduh Negeri "Uncle Sam" berusaha menciptakan dalih di mana mereka bisa melarikan diri dari perjanjian pengganti New START.

"Tujuan terselubung mereka adalah tak ingin terlibat perjanjian apa pun, dan bebas mengejar keunggulan militer atas musuhnya," jelas Fu.

Berdasarkan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), baik AS dan Negeri "Beruang Merah" memegang 90 persen senjata nuklir dunia.

Dalam penelitian terbaru SIPRI, Rusia mempunyai 6.375 senjata pemusnah massal termasuk yang tak diaktifkan. Sementara AS 5.800.

Baca juga: Kim Jong Un Diyakini Tak Akan Pakai Senjata Nuklir, Ini Alasannya

Sementara untuk perbandingannya, China memiliki 320 unit, Perancis 290, dan Inggris 215. Fu pun mengaku tidak paham dengan tuntutan Washington.

"Mengingat kami hanya mempunyai jumlah jauh lebih sedikit dibandingkan AS tapi kami dianggap ancaman, tak masuk akal," sindirnya.

Dia kemudian mengajukan syarat kepada AS. Yakni mereka harus menurunkan senjata penghancur mereka selevel dengan Negeri "Panda".

"Saya bisa menjanjikan jika mereka siap menurunkannya ke level China, maka China akan senang hati berpartisipasi suatu hari nanti," ujar dia.

"Tapi, itu jelas tidak akan terjadi. Sebab, kami seperti apa kebijakan mereka," tuding Fu. Jadi, pihaknya ingin agar New START bisa diperpanjang.

Dia kembali mengulangi Beijing siap untuk duduk semeja dengan dua negara terkuat dunia itu jika senjata nuklir ketiganya setara.

Baca juga: Perjanjian Senjata Nuklir: Isi, Pelanggaran, dan Posisi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com