Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Nol Gelombang 2 Covid-19 di Beijing adalah Ayah yang Tengah Belanja

Kompas.com - 20/06/2020, 15:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pasien nol gelombang kedua Covid-19 di Beijing disebut adalah seorang ayah yang tengah berbelanja pasar seafood.

Pria yang disebut bermarga Tang pergi ke bagian hidangan laut Pasar Grosir Xinfadi. Sebab, saat itu anak-anaknya ingin makan ikan.

Berbicara dari ranjangnya di rumah sakit, ayah berusia 52 tahun itu mengungkapkan, awalnya dia ingin membeli beberapa hidangan laut.

Baca juga: Norwegia Bantah Salmon yang Mereka Ekspor ke China Sebagai Sumber Covid-19 di Beijing

"Saya kira saya membeli beberapa. Kemudian, saya terkena penyakit ini (Covid-19)," ujar Tang seperti diberitakan Daily Mirror Kamis (18/6/2020).

Tang dilaporkan segera dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (17/6/2020) setelah mengalami sakit, di mana dia dites positif virus corona.

Diagnosanya terjadi setelah Beijing dihantam gelombang kedua, dengan 158 kasus baru diumumkan dalam waktu satu pekan terakhir.

Kepada otoritas kesehatan, Tang menuturkan bahwa selama dua pekan terakhir, dia hanya mengunjungi pasar seafood yang kemudian ditutup.

Dilaporkan media lokal, si pasien nol tersebut memberikan daftar 38 orang di mana dia melakukan kontak selama dua pekan terakhir.

Diyakini, dua orang yang juga dites positif terkena SARS-Cov-2, nama resmi virus, juga pernah mengunjungi pasar Xinfadi.

Baca juga: Gelombang Kedua Covid-19, Ribuan Penerbangan Dibatalkan di Beijing

Warga ibu kota China tersebut kini diimbau untuk tidak meninggalkan kota, setelah wabah juga menyebar di empat provinsi lainnya.

Ribuan penerbangan juga ditangguhkan, dengan pemerintah setempat memutuskan menaikkan status darurat ke level tertingggi kedua.

Mereka yang melakukan kontak dengan penderita langsung dilacak secepat mungkin, dengan pemeriksaan juga diperluat dan prosedur pencegahan diterapkan lagi.

China disebut melarang setiap warga asing untuk datang. Bahkan diplomat asing yang baru saja mendarat harus dikarantina dua pekan.

Segala kegiatan di dalma ruangan, termasuk juga kelab malam maupun pesta di kompleks apartemen tetap dibekukan oleh otoritas.

Kantor, restoran, dan hotel di kawasan "berisiko tinggi" bakal ditutup, dengan penerbangan dari dan ke kota berkurang setengahnya.

Baca juga: Ada Kasus Baru Corona, 1.255 Penerbangan di Beijing China Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com