BEIJING, KOMPAS.com - Pasien nol gelombang kedua Covid-19 di Beijing disebut adalah seorang ayah yang tengah berbelanja pasar seafood.
Pria yang disebut bermarga Tang pergi ke bagian hidangan laut Pasar Grosir Xinfadi. Sebab, saat itu anak-anaknya ingin makan ikan.
Berbicara dari ranjangnya di rumah sakit, ayah berusia 52 tahun itu mengungkapkan, awalnya dia ingin membeli beberapa hidangan laut.
Baca juga: Norwegia Bantah Salmon yang Mereka Ekspor ke China Sebagai Sumber Covid-19 di Beijing
"Saya kira saya membeli beberapa. Kemudian, saya terkena penyakit ini (Covid-19)," ujar Tang seperti diberitakan Daily Mirror Kamis (18/6/2020).
Tang dilaporkan segera dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (17/6/2020) setelah mengalami sakit, di mana dia dites positif virus corona.
Diagnosanya terjadi setelah Beijing dihantam gelombang kedua, dengan 158 kasus baru diumumkan dalam waktu satu pekan terakhir.
Kepada otoritas kesehatan, Tang menuturkan bahwa selama dua pekan terakhir, dia hanya mengunjungi pasar seafood yang kemudian ditutup.
Dilaporkan media lokal, si pasien nol tersebut memberikan daftar 38 orang di mana dia melakukan kontak selama dua pekan terakhir.
Diyakini, dua orang yang juga dites positif terkena SARS-Cov-2, nama resmi virus, juga pernah mengunjungi pasar Xinfadi.
Baca juga: Gelombang Kedua Covid-19, Ribuan Penerbangan Dibatalkan di Beijing
Warga ibu kota China tersebut kini diimbau untuk tidak meninggalkan kota, setelah wabah juga menyebar di empat provinsi lainnya.
Ribuan penerbangan juga ditangguhkan, dengan pemerintah setempat memutuskan menaikkan status darurat ke level tertingggi kedua.
Mereka yang melakukan kontak dengan penderita langsung dilacak secepat mungkin, dengan pemeriksaan juga diperluat dan prosedur pencegahan diterapkan lagi.
China disebut melarang setiap warga asing untuk datang. Bahkan diplomat asing yang baru saja mendarat harus dikarantina dua pekan.
Segala kegiatan di dalma ruangan, termasuk juga kelab malam maupun pesta di kompleks apartemen tetap dibekukan oleh otoritas.
Kantor, restoran, dan hotel di kawasan "berisiko tinggi" bakal ditutup, dengan penerbangan dari dan ke kota berkurang setengahnya.
Baca juga: Ada Kasus Baru Corona, 1.255 Penerbangan di Beijing China Dibatalkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.