Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24 Hari Nol Kasus Infeksi, Selandia Baru Mulai Bebas Covid-19

Kompas.com - 15/06/2020, 10:29 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com - Tidak ada kasus infeksi baru yang dilaporkan selama 24 hari berturut-turut, Selandia Baru mulai bebas Covid-19.

Untuk bisa mengklaim bebas Covid-19, para pejabat kesehatan Selandia Baru sebelumnya mengatakan bahwa mereka ingin memastikan dua siklus penuh penularan virus selama 28 hari dapat dilampaui sejak kasus terakhir penularan terjadi di tengah masyarakat.

Hari ke-28 itu adalah hari ini, Senin (15/6/2020). Jika Selandia Baru tidak memiliki kasus infeksi baru maka negara itu bisa mengklaim telah bebas Covid-19.

Baca juga: Kampanyekan Internet Sehat, Selandia Baru Gandeng 2 Bintang Porno

Namun sepertinya pemerintah Selandia Baru masih belum tampak berencana mendeklarasikan klaim tersebut secara resmi.

Seorang juru bicara untuk Direktur Jenderal Kesehatan Dr Ashley Bloomfield mengatakan kepada media Stuff bahwa waktu bukanlah standar untuk mengklaim bebas Covid-19.

Dan tidak ada tanggal yang dapat menunjukkan dengan pasti bahwa pemerintah Selandia Baru bisa menghilangkan Covid-19.

Baca juga: Selandia Baru Umumkan Kemenangan atas Virus Corona

“Bebas tidak berarti (telah) memberantas virus secara permanen dari Selandia Baru, kami yakin bahwa kami telah menghilangkan rantai penularan di masyarakat kami selama setidaknya 28 hari dan dapat secara efektif mencegah kasus impor di masa mendatang dari luar negeri. ”

Dari 1.504 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan dilaporkan di seluruh negeri, sebanyak 1.482 telah pulih.

Klaster Marist College telah ditutup, tinggal lima klaster signifikan lain yang masih terbuka. Sebuah klaster dianggap telah ditutup ketika tidak ada kasus baru selama dua periode inkubasi.

Baca juga: Kabar Baik, Semua Pasien Covid-19 Selandia Baru Sudah Pulang dari RS

Kasus aktif terakhir adalah seseorang dengan usia 50 tahun yang berkaitan dengan klaster Rumah Sakit dan Rumah Duka Margaret. Namun, pasien itu telah sembuh pada 8 Juni kemarin.

Di awal rapat, Bloomfield mengatakan bahwa "Memiliki kasus yang tidak aktif untuk pertama kali sejak 28 Februari tentu menandai hal signifikan dalam perjuangan kita namun sebagaimana yang telah saya katakan sebelumnya, penting untuk tetap waspada terhadap Covid-19."

Sementara itu pihak laboratorium di Selandia Baru sejauh ini telah memeriksa 311.121 hasil tes selama wabah. Angka itu meningkat 824 dari awal wabah.

Baca juga: BERITA FOTO: Penerapan New Normal, dari Restoran di Jerman sampai Salon Pria di Selandia Baru

Dan sampai saat ini sebanyak 557.000 orang telah terdaftar dalam aplikasi NZ COVID Tracer, meningkat 3.000 orang pada hari waktu sama pada Minggu kemarin.

Sebanyak 48.873 poster kode QR telah dibuat oleh perbisnisan di seluruh negeri, dan telah dipindai sebanyak 975.645 kali.

Kementerian Kesehatan mengingatkan bahwa vaksin flu masih penting selama pandemi Covid-19 dan masih tersedia. Sebanyak 1,75 juta vaksin itu telah didistribusikan di Selandia Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com