Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran di Maroko, Cuma Video Call dan Lihat Pemandangan dari Atap Apartemen

Kompas.com - 26/05/2020, 22:31 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

RABAT, KOMPAS.com - Bukan dengan shalat Id berjemaah atau pun kumpul bareng keluarga dengan pakaian baru, bertukar kado atau pun makan makanan tradisional.

Dilansir The Associated Press, Muslim Maroko merayakan Idul Fitri, hari raya umat Islam pasca Ramadhan di rumah mereka masing-masing karena adanya aturan lockdown.

Di kota Kasablanka, sebuah kota dengan populasi terpadat di Maroko, pihak satuan tugas kepolisian sangat ketat menjaga aturan perbatasan dan lockdown di sepanjang jalan.

Baca juga: Raja Salman Beri Pesan Idul Fitri di Tengah Virus Corona, Apa Isinya?

Keluarga Yousra Sandabad, adalah satu dari sekian banyak keluarga di kota itu yang merayakan Idul Fitri di rumah saja dan menghubungi sanak keluarga melalui video call.

Keluarga Yousra yang lain tinggal di kota lain di negara itu. Biasanya mereka memang berkumpul bersama saat perayaan Idul Fitri. Namun tahun ini, semua berbeda.

Keluarga itu tidak menerima tamu karena adanya aturan lockdown yang sudah berjalan dua bulan lamanya. 

Baca juga: Idul Fitri di AS, WNI Adakan E-Takbiran dan Lebaran Drive-through

Yousra hanya merayakan Idul Fitri bersama orang tuanya, Afifa dan Moustafa. Mereka bahkan hanya sekadar jalan-jalan di atap apartemen mereka untuk melihat pemandangan laut Atlantik dan masjid ikonik Hassan II dari atas sana.

Sekitar 100 kilometer dari tempat mereka, sebuah keluarga di Sale, Ghita Naoui dan kakak perempuannya, Fatima juga merayakan Idul Fitri dengan cara serupa. Mereka tidak pergi ke mana-mana.

Naoui dan Fatima hanya makan bersama anak-anak mereka sambil nonton televisi dan minum teh. Suhail, keponakan laki-laki mereka, seorang produser musik amatir bekerja di depan laptop sementara anak-anak Naoui dan Fatima sibuk di layar gadget masing-masing.

Baca juga: Ucapkan Selamat Idul Fitri, Putin Juga Berpesan untuk Muslim Rusia

Meski hari raya Idul Fitri di Maroko terasa 'hambar' karena aturan lockdown, negara itu mencatat angka infeksi yang jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara di Eropa.

Sampai berita ini ditayangkan, sebanyak 7.500 kasus infeksi akibat virus corona terjadi di Maroko dengan angka kematian mencapai 200 jiwa.

Fatima mengatakan tentang perasaannya di hari raya Idul Fitri, "Ini bukanlah perayaan yang kami bayangkan," ujarnya sambil memasak makan siang untuk keluarganya, "Tapi kami berharap hari raya muslim sesudah ini akan menjadi normal seperti sedia kala."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com