Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melahirkan di Kereta, Orangtua di India Ingin Namai Anaknya "Lockdown Yadav"

Kompas.com - 25/05/2020, 22:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Gulf News

BURHANPUR, KOMPAS.com - Pasangan migran di India dilaporkan ingin memberi nama anaknya "Lockdown Yadav", di mana si bayi lahir di kereta.

Dilaporkan media lokal, awalnya Reena dan suaminya, Udaybhan Singh Yadav, bepergian dari Mumbai menuju Uttar Pradesh menggunakan Shramik Special.

Setelah istrinya mulai merasakan kontraksi dalam perjalanan, Yadav mengatakan dia segera menghubungi layanana bantuan kereta api.

Baca juga: Rumah Sakit India Bantu Kelahiran 100 Bayi dari Ibu Positif Covid-19

Petugas kemudian membantu menurunkan pasangan migran itu di Burhanpur, di mana ibu berusia 32 tahun tersebut dibawa ke rumah sakit terdekat.

Reena melahirkan bayi itu pada Jumat malam waktu setempat (22/5/2020), dengan videonya diunggah di akun Twitter Menteri Utama Uttar Pradesh, Shivraj Singh Chouhan.

"Dia lahir di tengah situasi seperti ini. Jadi, kami ingin menamainya Lockdown Yadav," kata Reena seperti dikutip Gulf News Minggu (24/5/2020).

Sejumlah netizen kemudian menyebut nama itu lucu. Namun ada pengguna media sosial yang mengatakan orangtua itu tak akan melupakan perjuangan mereka di tengah wabah melalui nama itu.

Tak hanya Reena, para pengguna Twitter kemudian membagikan sejumlah momen ketika ada bayi yang lahir di dalam kereta Shramik.

Pemungut Pajak Distrik Praveen Singh Adhayach mengatakan, baik Reena dan bayinya saat ini berada dalam kondisi baik, dengan pemerintah memberikan bantuan.

Pasangan itu diganjar uang 5.000 rupee, sekitar Rp 972.704, selain baju, obat, dan pakaian. Keduanya kemudian dipulangkan ke Uttar Pradesh dengan kendaraan pribadi.

Baca juga: Menganggur di Tengah Krisis Wabah, Pekerja Migran India Pulang Kampung Jalan Kaki

Ibu migran melahirkan setelah berjalan 100 km, bayinya meninggal

Kisah sedih lain juga terjadi di Negero "Bollywood", di mana netizen membagikan cerita ada seorang ibu yang melahirkan dalam perjalanan pulang ke desanya.

Ibu migran itu bersalin setelah berjalan 100 km dari Punjab. Namun, bayi perempuan itu meninggal tak lama setelah dilahirkan.

Suaminya, Jatin Ram, kehilangan pekerjaan di tengah lockdown virus corona. Bersama sang istri, Bindia, mereka menunggu solusi pemerintah.

Dibutuhkan lebih dari sebulan setelah karantina wilayah diberlakukan, pemerintah akan memulangkan para pekerja itu ke kampung halaman mereka.

Baca juga: Melihat Kondisi Mumbai, Kota Paling Terpukul Covid-19 di India...

Namun, karena kurangnya koordinasi, banyak kursi di kereta penuh, sehingga para buruh memutuskan pulang kampung dengan berjalan kaki.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com