Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Covid-19 di Seluruh Dunia Capai 202.000 Orang

Kompas.com - 26/04/2020, 06:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari 202.000 orang, tepatnya 202.864, korban meninggal karena pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Universitas John Hopkins maupun situs Worldometers, sebanyak 2,9 juta orang terinfeksi.

Angka itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) mencatatkan lebih dari 50.000 korban meninggal, dan menjadi negara paling terdampak Covid-19.

Baca juga: Catatkan 1.997 Kematian, Korban Meninggal Covid-19 di AS Capai 40.661

Sejak kematian pertama karena virus corona terjadi di China pada 11 Januari, lebih dari 200 negara dan teritori kini sudsh melaporkan kasus positif.

Selain AS, Italia, Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia, dilaporkan BBC Sabtu (25/4/2020).

Kementerian Kesehatan Inggris mengumumkan pada Sabtu, lebih dari 20.000 orang mengembuskan napas terakhir di rumah sakit seluruh negara.

Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyebut jumlah itu "tragis dan menakutkan" seraya menyatakan bahwa negara saat ini tengah berduka.

Karena angka itu tidak menyertakan data mereka yang meninggal di rumah atau panti jompo, diperkirakan jumlahnya bakal lebih tinggi.

Perancis, yang datanya mencakup korban di fasilitas perawatan lansia, mencatat adanya kenaikan hingga 369 kematian pada Sabtu.

Total, terdapat 22.614 mortalitas sejak Maret, tetapi Paris mengemukakan angka korban di rumah sakit mulai mengalami penyusutan.

Selain itu, pemerintah setempat mengklaim jumlah pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif menurun dalam 17 hari terkahir.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lewati 20.000, Spanyol Perpanjang Lockdown hingga 9 Mei

Kenaikan di wilayah lain

Pada awal pekan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan terdapat tren kenaikan Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Direktur Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, pandemi di kawasan barat Eropa mulai stabil atau menunjukkan penurunan.

Fakta tersebut, kata dia, berkebalikan di sejumlah negara yang mulai mengumumkan adanya penambahkan kasus positif Covid-19.

"Sementara beberapa negara yang sempat terpapar parah di awal wabah kini mulai memperlihatkan adanya kenaikan kembali," ungkap Tedros.

Baca juga: China Revisi Angka Korban Meninggal Covid-19, WHO: Negara Lain Akan Melakukan Hal Sama

Salah satunya adalah Singapura, yang sempat mendapat pujian karena dianggap bisa menangani penyakit yang pertama terdeteksi di Wuhan itu.

Kini, Singapura kembali direpotkan dengan melonjaknya infeksi, terutama di sektor industrial dan pekerja yang tinggal di asrama.

Masih di Asia, China yang merupakan episentrum awal virus corona tidak melaporkan adanya kematian selama 10 hari terakhir.

Adapun Korea Selatan saat ini sudah memasuki hari kedua di mana mereka tidak mengumukan mortalitas baru.

Baca juga: Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com