WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari 202.000 orang, tepatnya 202.864, korban meninggal karena pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Universitas John Hopkins maupun situs Worldometers, sebanyak 2,9 juta orang terinfeksi.
Angka itu muncul setelah Amerika Serikat (AS) mencatatkan lebih dari 50.000 korban meninggal, dan menjadi negara paling terdampak Covid-19.
Baca juga: Catatkan 1.997 Kematian, Korban Meninggal Covid-19 di AS Capai 40.661
Sejak kematian pertama karena virus corona terjadi di China pada 11 Januari, lebih dari 200 negara dan teritori kini sudsh melaporkan kasus positif.
Selain AS, Italia, Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di dunia, dilaporkan BBC Sabtu (25/4/2020).
Kementerian Kesehatan Inggris mengumumkan pada Sabtu, lebih dari 20.000 orang mengembuskan napas terakhir di rumah sakit seluruh negara.
Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyebut jumlah itu "tragis dan menakutkan" seraya menyatakan bahwa negara saat ini tengah berduka.
Karena angka itu tidak menyertakan data mereka yang meninggal di rumah atau panti jompo, diperkirakan jumlahnya bakal lebih tinggi.
Perancis, yang datanya mencakup korban di fasilitas perawatan lansia, mencatat adanya kenaikan hingga 369 kematian pada Sabtu.
Total, terdapat 22.614 mortalitas sejak Maret, tetapi Paris mengemukakan angka korban di rumah sakit mulai mengalami penyusutan.
Selain itu, pemerintah setempat mengklaim jumlah pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif menurun dalam 17 hari terkahir.
Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lewati 20.000, Spanyol Perpanjang Lockdown hingga 9 Mei
Pada awal pekan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan terdapat tren kenaikan Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Direktur Jenderal Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, pandemi di kawasan barat Eropa mulai stabil atau menunjukkan penurunan.
Fakta tersebut, kata dia, berkebalikan di sejumlah negara yang mulai mengumumkan adanya penambahkan kasus positif Covid-19.
"Sementara beberapa negara yang sempat terpapar parah di awal wabah kini mulai memperlihatkan adanya kenaikan kembali," ungkap Tedros.
Baca juga: China Revisi Angka Korban Meninggal Covid-19, WHO: Negara Lain Akan Melakukan Hal Sama
Salah satunya adalah Singapura, yang sempat mendapat pujian karena dianggap bisa menangani penyakit yang pertama terdeteksi di Wuhan itu.
Kini, Singapura kembali direpotkan dengan melonjaknya infeksi, terutama di sektor industrial dan pekerja yang tinggal di asrama.
Masih di Asia, China yang merupakan episentrum awal virus corona tidak melaporkan adanya kematian selama 10 hari terakhir.
Adapun Korea Selatan saat ini sudah memasuki hari kedua di mana mereka tidak mengumukan mortalitas baru.
Baca juga: Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.