Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Revisi Angka Korban Meninggal Covid-19, WHO: Negara Lain Akan Melakukan Hal Sama

Kompas.com - 18/04/2020, 07:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, banyak negara akan mengikuti China merevisi data korban meninggal Covid-19 jika wabah bisa teratasi.

Wuhan, episentrum virus corona, mengakui terdapat kesalahan dalam menghitung angka kematian setelah data terbaru menunjukkan terdapat kenaikan 50 persen.

Pengumuman yang disampaikan ibu kota Provinsi Hubei itu terjadi setelah dunia menyoroti dugaan kurangnya transparansi China selama wabah.

Baca juga: Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869

WHO menyatakan, Wuhan sudah kewalahan karena Covid-19, dengan otoritas lokal sibuk memastikan setiap infeksi dan korban meninggal tercatat dengan baik.

Otoritas di kota itu disebut awalnya disebut berusaha menutupi data sebenarnya, antara lain dengan menghukum dokter yang berusaha memberikan peringatan.

Kemudian terdapat keraguan mengenai datanya karena mereka berulang kali melakukan perubahan pada datanya ketika puncak wabah terjadi.

"Ini adalah tantangan selama pandemi, mengidentifikasi setiap kasus dan data kematian," ucap Maria van Kerkhove, ketua satuan tugas Covid-19 WHO.

Dia menuturkan, pihaknya mengantisipasi negara lain akan melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh Beijing untuk mengecek kembali data mereka.

Baca juga: Menkes Brasil Dipecat Usai Berselisih dengan Presiden soal Penanganan Covid-19

Van Kerkhove menerangkan, saat ini pemerintah Wuhan sudah mulai memeriksa dan melakukan pengecekan silang kematian karena virus corona.

Wuhan menambahkan 1.290 kematian baru, sehingga data total menunjukkan mortalitas di sana 3.869, dan 325 kasus baru, dengan totalnya 50.333 infeksi.

Dilansir AFP Jumat (17/4/2020), Van Kerkhove mengatakan, karena sistem layanan kesehatan kewalahan, sejumlah pasien disebut meninggal di rumah.

Kemudian ada juga yang wafat di fasilitas darurat. Medis yang fokus merawat pasien disebut tidak bisa menyelesaikan laporannya tepat waktu.

"Setiap negara akan menghadapi ini (pengecekan ulang)," kata Michael Ryan, direktur darurat organisasi kesehatan di bawah PBB tersebut.

Dia pun mendesak setiap negara untuk menyediakan data akurat secepat mungkin agar WHO bisa segera menganalisa dampak dan membuat proyeksi kebijakan.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia: Wuhan Revisi Jumlah Korban | Uji Coba Kemanjuran Remdesivir

Harapan di Afrika

Lebih dari duta juta terinfeksi virus corona, dengan saat ini berdasarkan situs Worldometers, 150.000 orang mengembuskan napas terakhir.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com