Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Trump Telepon, Taliban Bunuh 20 Polisi dan Tentara Afghanistan

Kompas.com - 04/03/2020, 15:17 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok ekstrem Taliban membunuh 20 orang perwira Afghanistan dalam rentetan serangan semalaman.

Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah melakukan obrolan bagus dengan pemimpin sayap politik pemberontak.

"Prajurit Taliban menyerang setidaknya pos-pos tentara Afghanistan terdepan di distrik Imam Sahib di Kunduz tadi malam. Sebanyak 10 orang tentara dan empat orang polisi tewas," ungkap Safiullah Amiri, salah seorang anggota dewan provinsi.

Pemberontak juga menyerang polisi di pusat provinsi Uruzgan tadi malam dengan juru bicara gubernur Zergai Ebadi memberitakan kepada AFP, "Enam orang polisi terbunuh dan tujuh orang luka-luka."

Baca juga: [POPULER INTERNASIONAL] Politik Kelabu Malaysia | Taliban Enggan Berdamai

Padahal, kesepakatan damai antara AS dan Taliban baru saja ditandatangani di Doha, Qatar pada Sabtu (29/02/2020) lalu. 

Kesepakatan ini tidak hanya mengakhiri invasi militer AS di Afghanistan tapi juga semestinya membawa kedamaian bagi warga Afghanistan itu sendiri.

Sejak AS menginvasi Afghanistan pada 11 September 2001, puluhan ribu korban jatuh. Kerugiannya bahkan mencapai dua triliun dollar AS (sekitar Rp 28,6 kuadriliun). 

Baca juga: Taliban Enggan Berdamai, Kalau 5.000 Tahanannya Tidak Dibebaskan

Kesepakatan damai AS-Taliban ditandai dengan jabat tangan antara Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban, dan Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS.

Draf perjanjian damai berisi empat butir penting di antaranya:

1. AS tarik mundur pasukannya secara bertahap

2. AS lepas tahanan pada 10 Maret

3. Sanksi AS kepada anggota Taliban akan dihapus

4. Taliban harus memenuhi kewajiban-kewajibannnya

Baca juga: Kalau Taliban Langgar Perjanjian Damai, AS Tidak Segan untuk Serang Afghanistan Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com