KOMPAS.com – Sate merupakan kuliner khas Indonesia yang banyak dijumpai di berbagai tempat.
Sate pun ada bermacam-macam. Tak hanya ada sate madura, ada pula sate ponorogo. Sesuai namanya, sate ini berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sate ponorogo juga sudah menyebar ke berbagai tempat. Salah satunya ada di dekat Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Baca juga: Resep Sate Ponorogo dan Bumbu Kacang, Cocok untuk Lauk Buka Puasa
Sate Ponorogo Pak Mangun adalah namanya. Jaraknya bahkan hanya 300 meter dari pintu masuk/keluar Bandara Adi Soemarmo dan Exit Tol Bandara Adi Soemarmo.
Lihat postingan ini di Instagram
Tempat makan sate ponorogo ini baru dibuka pada Jumat (4/5/2024). Kompas.com pun berkesempatan untuk menyantap sate ponorogo pada hari pertama pembukaan ini.
Sate ponorogo berbeda dari sate madura. Perbedaan yang paling jelas adalah dari daging dan saus kacangnya.
Untuk dagingnya, sate ponorogo disajikan pendek tetapi tebal. Meski begitu, dagingnya tetap empuk. Sementara sate madura biasanya lebih panjang dan tipis.
Baca juga: Sate Klatak Pak Jede, Sate Fenomenal Yogyakarta yang Wajib Dicoba
Kemudian untuk sausnya, sate ponorogo lebih gurih dan kental. Rasa kacangnya lebih terasa. Adapun sate madura, biasanya lebih encer dan manis.
Harga makanan di Sate Ponorogo Pak Mangun adalah mulai Rp 11.000 dengan 5 tusuk sate dan lontong. Untuk 10 tusuk sate dan lontong, harganya Rp 21.000.
Pengunjung bisa meminta komposisi sate, apakah ingin sate kulit, jeroan, atau daging semuanya dalam satu porsi.
Baca juga: Main ke Tawangmangu, Jangan Lupa Cicipi Sate Kelinci
Adapun jam buka Sate Ponorogo Pak Mangun dekat Bandara Adi Soemarmo ini adalah mulai pukul 10.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Jika menyantap Sate Ponorogo Pak Mangun, maka rasanya tidak perlu diragukan lagi karena bumbu dan cara memasaknya masih otentik.
Kompas.com kebetulan bertemu dengan pemilik Sate Ponorogo Pak Mangun. Seperti nama tempatnya, pemiliknya bernama Mangun.
Pemilik Sate Ponorogo Pak Mangun adalah seseorang asli Ponorogo. Oleh karena itu, bumbu dan cara memasaknya pun masih terjaga keasliannya.
“Iya, ini resepnya turun-temurun dari keluarga. Sudah dari dulu sekali saya terjun langsung (memasak sate ponorogo), membantu bapak saya,” kata Mangun kepada Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Ragam 7 Sate Populer di Indonesia, Ada Sate Maranggi
Ia melanjutkan bahwa dalam memasak sate ponorogo, tidak boleh sembarangan. Dari potongan daging, teknik membakar, hingga membuat saus kacangnya, semua ada ilmunya.
“Seperti supaya satenya matang sempurna. Itu tidak boleh pakai kipas angin saat membakarnya dan harus tiga kali celup bumbu,” sambung Mangun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.