Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lokasi Tanam Kopi Indonesia Disebut Spesial?

Kompas.com - 27/03/2024, 12:38 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan tanam kopi Indonesia tercatat paling luas kedua di dunia. Produksi kopinya juga masuk empat besar paling banyak di dunia.

Hal itu disampaikan oleh VP Community Development & Stakeholder Relations Holding Perkebunan Nusantara, Deslaknyo Wisnu Hanjagi dalam konferensi pers Amsterdam Coffee Festival 2024 di Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Data kuantitatif ini bukan satu-satunya alasan kopi Indonesia spesial karena berada di deretan 10 besar luas lahan dan produksinya, meski menurut Deslaknyo produktivitasnya berada di urutan ke-14.

Baca juga:

Lokasi tanam kopi Indonesia

Lokasi tanam kopi ndonesia memiliki keunggulan lantaran berada di kawasan kepulauan, sekaligus memiliki lebih dari 100 gunung berapi aktif.

Bila melihat konsep tanamnya, hal ini menjadi nilai tambah yang membuat kopi Indonesia spesial, menurut Co-Founder Koperasi Petani Klasik Bean, Eko Purnomowidi.

"Kita punya kesuburan dari gunung-gunung yang meletus. Kita enggak perlu pupuk kimia sintetis," kata Eko, dalam kesempatan yang sama.

Ilustrasi petani kopi, panen kopi, tanaman kopi.SHUTTERSTOCK/YAROSLAV ASTAKHOV Ilustrasi petani kopi, panen kopi, tanaman kopi.

Tanah merupakan faktor utama yang menentukan kualitas kopi ketika buahnya dipanen.

Selama tidak terkontaminasi bahan kimia, tanah untuk menanam kopi dianggap sehat dan tidak kering. Penguraian daun pepohonan yang rontok pun membantu menyehatkan tanah.

Misalnya, Gunung Sinabung yang meletus sejak 2010 karena pemanasan global, membuat tanah di sekitarnya sangat baik dijadikan lokasi tanam.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com