Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2024, 09:56 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasi goreng tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Makanan ini biasanya dibuat dari sisa nasi kemarin, lalu disantap untuk bekal atau makan malam.

Sebelum populer di Indonesia, nasi goreng nyatanya bermula dari China dengan sejarah yang panjang.

Dikutip dari The Spruce Eats, nasi goreng diyakini pertama kali berasal dari Yangzhou, China dan ditemukan pertama kali pada masa dinasti Sui, kisaran 589-618 Masehi.

Baca juga:

Kunci membuat nasi goreng khas China adalah menggunakan sisa nasi kemarin. Selain untuk mencegah sampah makanan, nasi sisa juga lebih kering saat disimpan di kulkas sehingga tidak benyek ketika dimakan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Beda nasi goreng khas China dan Indonesia

Menurut koki asal China bernama Walden Qiang Wei yang baru hadir di Tien Chao, Gran Melia Jakarta, tidak banyak perbedaan antara nasi goreng china dan Indonesia.

"Nasi goreng Indonesia biasanya dibuat dengan kecap hitam sehingga warnanya berbeda," kata Walden ketika ditemui media di Tien Chao Gran Melia Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Ilustrasi memasak nasi goreng.Shutterstock/HW Photowork Ilustrasi memasak nasi goreng.

Nasi goreng khas China juga menggunakan kecap, hanya saja, jenisnya kecap asin atau kecap ikan yang lebih cair, sehingga tidak banyak mengubah warna.

Sementara itu, kecap manis Indonesia membuat nasi goreng tampak berwarna coklat pekat saat matang.

Baca juga:

Perbedaan lainnya yang tidak terlalu tampak adalah campurannya. Nasi goreng china dibuat dengan topping aneka seafood, daging, dan sayuran. Hal yang sama banyak dipakai untuk membuat nasi goreng Indonesia.

"Ada seafood fried rice dan jenis nasi goreng lainnya. Sama saja berasal dari China maupun Hong Kong," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com