Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gizi: Sesuaikan Jenis Susu dengan Kebutuhan Bukan Ikutan Tren 

Kompas.com - 20/10/2023, 15:06 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Sejak pandemi, muncul berbagai merek susu nabati di pasaran. Susu nabati adalah susu yang berbahan dasar dari nabati atau tumbuhan, seperti susu kacang kedelai, susu almond, susu kacang mete, susu oat, susu beras, dan lainnya. 

Susu nabati awalnya merupakan alternatif bagi penganut vegan dan orang dengan intoleransi laktosa. 

Namun, saat ini susu nabati juga menjadi bagian gaya hidup dengan alternatif campuran pada berbagai minuman kekinian. 

Dokter Spesialis Gizi Klinik dari RS Siloam TB Simatupang, Christopher Andrian, menyebutkan sebaiknya konsumen menyesuaikan jenis susu dengan kebutuhan tubuh. 

"Jangan sampai Fear of Missing Out (takut ketinggalan tren) ikut-ikutan, karena setiap orang punya kecenderungan yang berbeda," jelasnya pada acara Media Gathering "Ngopi Susu" dari Greenfields di Tomoro Coffee Gatot Subruto, Jakarta, Jumat (6/10/2023). 

Baca juga:

Christopher juga memberi saran agar konsumen teliti melihat kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada label kemasan susu. 

"Misalnya kalau untuk anak, kandungan protein itu sangat penting dan tidak bisa ditawar," jelasnya. 

Kandungan protein tertinggi pada susu di pasaran jatuh pada susu sapi disusul susu kacang kedelai.

Pada 100 gram susu sapi terdapat 3,4 gram protein, sementara 100 gram susu kacang kedelai terdapat 3,3 gram protein.  

Protein berperan penting untuk membangun dan memelihara jaringan tubuh, membentuk antibodi, sumber energi, menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengangkut dan menyimpan nutrisi, serta menyebabkan reaksi biokimia. 

Selain jumlah kandungan protein yang berbeda, susu nabati dengan berbagai jenis sumber nabati memiliki kandungan berbeda yang terkadang luput dari pantauan konsumen. 

"Contohnya susu almond tinggi lemak, susu oat dan susu beras tinggi karbohidrat. Ada juga susu nabati yang menambahkan minyak canola," jelas Cristopher.

Sama halnya saat memilih susu nabati, Christopher juga menyarankan konsumen agar cerdas memilih kandungan di dalam susu sapi. 

"Dari pangan sapi saja sudah berpengaruh pada kandungan susu tersebut begitu pula kondisi hidup sapi yang stres atau tidak," pungkasnya. 

Baca juga:

Selain itu, proses pemanasan pada susu sapi sebelum dikemas juga berpengaruh pada kualitas kandungan susu sapi.

Oleh karena itu, apapun pilihan susunya Christopher menyarankan konsumen agar selalu cerdas melihat kandungan produk dan menyesuaikan sesuai kebutuhan atau diet tertentu. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com