Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ampuh Pertahankan Kuliner Tradisional, Libatkan Generasi Muda

Kompas.com - 18/10/2023, 09:31 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chef Ragil Imam Wibowo mengakui bahwa tidak sedikit makanan tradisional yang mulai hilang.

Makanan-makanan ini sudah jarang ditemui, bahkan dikenali, khususnya oleh generasi muda saat ini. Salah satunya adalah gadon khas Jawa Tengah. 

Ragil menyelipkan kisah tentang dirinya dan gadon sapi dalam buku "Comfort Food Memoirs. Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya."

Menurutnya, meskipun hidangan ini berasal dari Jawa, tidak banyak orang Jawa yang mengenal makanan ini.

"Saya mau ingatkan lagi bahwa gadon itu makanan orang Jawa yang enak banget. Harus dilestarikan seperti gudeg, masaknya gampang," kata Ragil saat ditemui media usai acara perilisan buku "Comfort Food Memoirs. Kisah Makanan yang Menenangkan beserta Resepnya" pada Rabu (16/10/2023).

Ia menilai, salah satu penyebab kurangnya minat generasi muda terhadap makanan tradisional adalah tidak adanya pengetahuan mengenai bumbu dasar.

Gadon sapi buatan Chef Ragil Imam Wibowo. Kompas.com/Krisda Tiofani Gadon sapi buatan Chef Ragil Imam Wibowo.

Menurut Ragil, sebagian generasi muda menganggap bahwa pembuatan bumbu dasar terlalu ribet.

Padahal, bumbu dasar merah, putih, kuning, justru mudah dibuat dan dapat dijadikan stok untuk memasak banyak hidangan.

"Lebih sulit masakan ala Barat. Masakan Indonesia, bikin bumbunya banyak sekaligus, tinggal simpan. Kalau masakan barat harus segar," ujar Ragil.

Kondisi ini biasanya ditemukan pada generasi muda yang memang tidak hobi memasak.

Sebaliknya, orang yang hobi memasak akan menganggap kegiatan mengolah bahan makanan sebagai meditasi.

Baca juga:

Catatan resep

Keberadaan kuliner tradisional akan bergantung pada setiap generasi. Bagaimana resep ditulis, dibuat, dan dikembangkan menjadi variasi makanan.

Ragil menuturkan, cara paling ampuh menjaga keberadaan makanan tradisional ialah belajar langsung dari nenek atau ibu di rumah.

"Bisa mencatat resep. Kalau enggak mau mencatat, mulai mengobrol dan rekam sama orang yang bisa memasak makanan itu," kata Ragil.

Menurut Ragil, makanan-makanan khas Indonesia juga sudah bisa dijajaki, asal, ragam, hingga rasanya.

"Sudah bisa dilihat makanan sumatera itu marking-nya dari mana. Kalau sudah banyak tau, kita dapat melihat profil makanannya," ungkap dia.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com