Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Beda Kompor Induksi, Kompor Listrik, dan Kompor Gas

Kompas.com - 18/09/2022, 21:04 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilihan jenis kompor untuk keperluan memasak di dapur nyatanya tidak hanya berkutat pada biaya, tetapi juga pada efisiensi dan kenyamanan.

Berdasarkan pernyataan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (14/9/2022) dikatakan bahwa ada rencana mengganti subsidi kompor gas elpiji dengan kompor induksi.

Dilansir dari laman Kompas.com yang tayang pada Rabu (14/9/2022), Darmawan mengatakan bahwa memasak menggunakan kompor induksi dinilai lebih hemat dibanding kompor gas elpiji tiga kilogram.

Apabila kompor induksi digunakan oleh 5 juta kelompok penerima manfaat (KPM), maka diperkirakan akan menghemat Anggaran Pendapat Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 5,5 triliun. 

Baik kompor gas elpiji maupun kompor tanam seperti kompor induksi dan kompor listrik punya perbedaan dari berbagai aspek.

Simak perbedaan ketiga kompor tersebut ditinjau dari aspek sumber energi, tampilan, perawatan, dan biaya yang dikeluarkan berikut.

Baca juga:

1. Sumber energi

Kompor gas mengandalkan gas guna manyalakan api untuk memanaskan makanan, sedangkan kompor induksi dan kompor listrik membutuhkan listrik sebagai sumber energi.

Meskipun sama-sama mengandalkan listrik, tetapi kompor listrik dan kompor induksi ialah dua hal yang berbeda.

Dikutip dari laman Forbes, saat menyalakan kompor listrik, arus listrik akan mengalir melalui kumparan logam yang ada di bawah permukaan kompor. 

Apabila hambatan listrik sudah mentransfer panas ke permukaan kompor, maka kompor akan mengeluarkan sinar berupa cahaya pertanda kompor siap digunakan. 

Panas pada keramik permukaan kompor akan mentransfer panas melalui kaca menggunakan energi inframerah, sehingga panci ataupun wajan akan terasa panas.

Setelah kompor listrik digunakan, panas dari kompor akan bersisa dan perlu waktu beberapa saat hingga kompor kembali dingin.

Sementara kompor induksi mengantarkan panas menggunakan radiasi elektromagnetik. Nantinya arus listrik akan bergantian melewati cincin ke peralatan masak, sehingga menghantarkan panas pada panci atau wajan.

Jika kompor listrik perlu waktu untuk menunggu kompor kembali dingin setelah digunakan, maka lain halnya dengan kompor induksi yang dapat langsung kembali dingin setelah digunakan. 

Baca juga: 3 Cara Bersihkan Sisa Minyak di Kompor Barbeque, Bisa Pakai Cuka

Ilustrasi kompor gas yang memancarkan panas api.Dok. Shutterstock/ stavklem Ilustrasi kompor gas yang memancarkan panas api.

2. Tampilan

Tak dapat dipungkiri bahwa kompor listrik dan kompor induksi hadir dengan tampilan yang lebih modern dan elegan dibanding kompor gas. 

Dikutip dari laman Forbes, kompor gas memiliki tampilan yang lebih industrial, umumnya bagian atas kompor gas terbuat dari baja tahan karat dengan lapisan aluminium.

Bentuknya pun nampak lebih kokoh dan besar dibanding kompor tanam seperti kompor induksi dan listrik.

Sementara kompor listrik dan kompor induksi punya tampilan yang serupa yakni permukaannya datar, halus, dan tidak membutuhkan baja di bagian atasnya. 

Apabila pengguna kompor lebih suka dengan tampilan yang simpel, sepertinya kompor tanam seperti kompor listrik dan kompor induksi ialah pilihan yang tepat. 

Jika pengguna kompor lebih suka tampilan dapur yang lebih tradisional, maka bisa pilih kompor gas.

Baca juga: 5 Tips Dapur yang Videonya Viral di Tiktok, Bisa Dicoba

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com