Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Manfaat Terasi untuk Kesehatan, Bisa Tingkatkan Imun

Kompas.com - 16/02/2022, 13:17 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Terasi adalah salah satu bumbu masakan yang banyak digunakan untuk membuat makanan khas Indonesia.

Bumbu masakan ini memiliki rasa dan aroma yang banyak digemari. Selain manfaat untuk masakan sebagai penyedap rasa.

Terasi juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Dihubungi oleh Kompas.com, Dr.Laili Rahmawati,STP.,MMA. di UPT Laboratorium Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menjelaskan seputar manfaat terasi untuk kesehatan.

Baca juga:

Manfaat terasi untuk kesehatan

Ilustrasi terasi udang.shutterstock.com/Harismoyo Ilustrasi terasi udang.

Menurut Laili, melihat manfaat terasi bisa dari bahan baku yang digunakan.

“Jadi, di pasaran ada banyak grade terasi. Itu semua dilihat dari bahan bakunya. Ada terasi yang terbuat dari ikan, ada juga yang terbuat dari kaldu ikan. Ada yang terbuat dari udang, ada juga yang terbuat dari kaldu udang.” tuturnya kepada Kompas.com pada Jumat (11/02/2022).

Ada pun cara membuat terasi adalah bahan baku direbus kemudian dikeringkan dan ditumbuk dengan garam. Oleh karena itu, terasi memiliki rasa asin gurih, seperti yang dijelaskan oleh Laili.

“Melihat dari komposisinya, terasi yang bagus memiliki protein yang cukup tinggi. Setiap 100 gram terasi ada 50 gram protein. Makanya terasi ada yang mahal sekilo bisa sampai Rp70.000-80.000.” ungkapnya.

Baca juga:

Selain protein yang cukup tinggi, terasi juga mengandung nutrisi lainnya seperti zat besi. Ada sekitar 14 persen zat besi yang terkandung dalam 100 gram terasi.

“Selain itu, terasi juga mengandung zinc, forfor, dan kalsium yang cukup tinggi. Hanya saja yang menjadi masalah adalah terasi yang dibuat menggunakan bahan pengawet atau sodium di ambang batas yang cukup tinggi.” katanya.

Laili juga menuturkan kalau terasi termasuk ke dalam fermented food yang prosesnya menguraikan protein yang ada pada ikan atau udang menjadi asam-asam amino oleh bakteri asam laktat.

Baca juga:

“Jadi, terasi itu fermentasi secara alamiah. Oleh karena itu, membuat terasi itu sebenarnya membutuhkan waktu lama. Kalau sudah termasuk ke dalam fermented food, itu harusnya bisa tahan lama tanpa menggunakan pengawet.” jelasnya.

Menurut Laili, terasi yang dibuat melalui proses fermentasi yang benar, maka bisa meningkatkan imunitas tubuh yang sangat bagus untuk dikonsumsi selama pandemi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com