Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Beda Tempe Mendoan Mentah dan Tempe Papan Biasa

Kompas.com - 13/11/2021, 07:32 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada dua jenis tempe yang banyak digunakan, yaitu tempe mendoan mentah dan tempe papan biasa.

Kedua jenis tempe tersebut sama-sama dibuat dari kacang kedelai dan ragi yang difermentasi selama satu hingga dua hari.

Namun, dua jenis tempe yang biasa diolah menjadi camilan goreng itu memiliki beberapa perbedaan. Simak tiga perbedaan tempe mendoan mentah dan tempe papan biasa berikut ini.

Baca juga:

1. Ukuran

Ukuran tempe mendoan mentah dan tempe papan biasa tidak sama. Tempe mendoan mentah lebih tipis dibandingkan dengan tempe papan biasa.

Selain itu, tempe mendoan mentah umumya dibuat dengan ukuran seragam dan siap goreng sehingga tidak perlu diiris berkali-kali seperti tempe papan biasa.

Baca juga: Tempe Bisa Gantikan Nutrisi dari Daging Sapi, Benarkah?

Tempat jual tempe mendoan khas Banyumas di Alam Sutera, Tangerang Selatan. Dok. Simus, penjual tempe mendoan Tempat jual tempe mendoan khas Banyumas di Alam Sutera, Tangerang Selatan.

2. Bungkus tempe

Penjual tempe mendoan di kawasan Alam Sutera, Simus, mengatakan bahwa tempe mendoan mentah hanya dibungkus dengan daun pisang.

Berbeda dengan tempe papan yang biasa banyak dikemas dengan plastik bening.

"Kalau tempe biasa kan dibungkus dari plastik terus harus dipotong-potong dahulu, kalau mendoan itu khusus," tutur Simus kepada Kompas.com, Selasa (9/11/2021).

Baca juga:

3. Lapisan

ilustrasi tempe mendoan mentah. WIKIMEDIA/KEMBANGRAPS ilustrasi tempe mendoan mentah.

Perbedaan signifikan antara tempe mendoan mentah dan tempe papan biasa adalah lapisan dalam bungkus tempe.

Tempe papan biasa dibuat dengan satu ukuran tebal tanpa lapisan, sementara satu porsi tempe mendoan biasanya terdiri dari empat hingga lima lapisan tempe.

"Kalau ini (tempe mendoan) dibungkus daun dan satu-satu. Ciri khasnya berlapis-lapis, dalam satu bungkus ada empat sampai lima lapis," kata Simus.

"Jadi daun, dikasih kacang kedelai, lapis daun lagi, kedelai lagi, tumpuk daun lagi empat sampai lima," jelasmya

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com