Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Orang Sumatera Selalu Punya Banyak Lauk Setiap Makan?

Kompas.com - 08/09/2021, 21:46 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Netizen membandingkan budaya makan orang Sumatera dan Jawa di twit viral dari netizen Laila Dimyanti @lailadimyanti.

Twit yang diunggah Selasa (7/9/2021) mendapat hampir 5.000 Likes, setelah Laila berpendapat soal isian daging soto di Jawa yang bisa dihitung jari. 

Twit tersebut lantas jadi panjang saat netizen juga adu pendapat soal jumlah lauk sekali makan di Sumatera dan Jawa. 

Apa benar setiap kali makan orang Sumatera menyantap banyak lauk?

Keturunan Sumatera Barat-Betawi, Havid (27) menyebutkan memang ada perbedaan budaya makan antara keluarga ibu dan ayah.

Baca juga: Twit Viral Netizen Bandingkan Porsi Lauk di Sumatera dan Jawa

Ia sadar jika ayahnya yang dari Betawi mendapat giliran masak, maka jumlahnya akan lebih sedikit ketimbang ibunya memasak.

"Misalnya ayam, ya ayam saja. Sisanya paling tumisan seperti orek tempe dan sejenisnya," kata Havid kepada Kompas.com, Rabu (8/9/2021).

Sementara saat ibunya yang berdarah Minangkabau memasak, Havid menyebutkan ibunya masak dua sampai tiga lauk makanan untuk harian.

"Selain karena banyak anak dan doyan makan, masak banyak itu biar irit jadi anaknya tidak jajan," kata Havid.

Baca juga: Netizen Debat Bandingkan Porsi Lauk di Sumatera dan Jawa, Ini Penjelasan Antropolog

Ilustrasi soto medan.DOK.SHUTTERSTOCK/ARIYANI TEDJO Ilustrasi soto medan.

Hal serupa juga mirip terjadi pada keluarga Swieta yang ibunya berasal dari Jawa Tengah dan ayah dari Sumatera Utara.

Swieta saat tinggal bersama tante di Medan menyadari ada banyak lauk yang disajikan dalam sekali makan, dari ikan, ayam, teri kacang, dan telur.

"Tanteku ini pantang lauk tidak habis, jadi lebih baik makan lauk daripada makan nasi," kata Swieta.

Hal yang membuat Swieta takjub, tantenya juga bekerja tetapi sanggup dan sempat masak lauk bervariasi setiap hari.

Baca juga:

"Ini budaya keluarga, semua orang Sumatera itu jago masak dan jarang jajan. Jadi lebih pilih masak daripada beli," jelasnya.

Ia berasumsi jajanan kekinian di Sumatera juga tidak terlalu marak ketimbang di Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com