Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2021, 09:42 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Dawet biasanya identik sebagai minuman tradisional yang terdiri dari campuran dawet, santan, dan cairan gula kental dengan rasa manis dan gurih khas.

Rasa gurih dan manis itu tetap bisa kamu temukan dalam produk dawet kekinian yang satu ini. Hanya saja tanpa campuran santan sama sekali.

Adalah Dawet Kemayu, sebuah merek franchise dawet yang sudah memiliki cukup banyak outlet di banyak kota di Pulau Jawa.

“Aku ingin membuat dawet yang beda dengan yang lainnya. Unique selling proposition (USP)-nya apa,” kata founder Dawet Kemayu Muhammad Furqon Ardhy Waspada ketika dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Baca juga: Mengulik Perjalanan Sukses Franchise Dawet Kemayu, Miliki 145 Outlet dalam Setahun

Dawet Kemayu menawarkan produk dawet ireng khas Purworejo yang dikemas secara kekinian. Dawet ini diklaim sehat karena tidak menggunakan santan, sehingga non-kolesterol dan rendah gula.

“Orang-orang tuh menghindari yang berbau santan karena mereka juga kolesterol dan diabetes. Banyak lah efek buruknya dari santan. Akhirnya kita ubah nih biar tampil beda dan bisa menggaet pasar kita yang lebih ke generasi 90-an,” jelas Furqon.

Keunikan Dawet Kemayu

Isi satu mini pack Dawet Kemayu, terdiri dari kuah krimer nabati, dawet ireng, dan campuran gula aren dan gula jawaDok. Instagram @dawetkemayu Isi satu mini pack Dawet Kemayu, terdiri dari kuah krimer nabati, dawet ireng, dan campuran gula aren dan gula jawa

Dawet Kemayu menggunakan krimer nabati sebagai pengganti santan. Rasanya diklaim sama gurihnya dengan santan, hanya saja lebih ringan dan diklaim lebih sehat.

Selain itu, dawet ireng khas Purworejo yang digunakan Dawet Kemayu pun cukup unik.

Teksturnya tidak rapuh seperti dawet pada umumnya, tetapi cenderung agak kenyal mirip seperti boba kekinian.

Baca juga: Resep Cendol Dawet Tepung Beras, Tanpa Kapur Sirih

“Karena kita ingin mengadaptasi, customer-ku itu generasi 90-an masuknya milenial. Dia juga tahu banyak mengenai minuman kekinian kayak boba. Aku juga enggak mau kehilangan momentumnya itu,” papar Furqon.

Ia pun tidak menggunakan tepung beras pada dawetnya. Padahal dawet tradisional pada umumnya menggunakan tepung beras saja.

Furqon menggunakan campuran beberapa tepung sekaligus, yakni tepung sagu, tepung aren, dan tepung tapioka serta abu merang untuk memberikan warna hitam pada dawetnya.

Selain itu, ada juga campuran bahan dan metode lainnya yang merupakan rahasia dapur.

Sementara cairan gulanya juga cukup berbeda. Dawet Kemayu menggunakan campuran gula aren dan gula jawa untuk cairan gulanya agar rasanya pas.

Pasalnya, kata Furqon, jika hanya menggunakan gula aren saja rasanya biasanya akan cenderung sedikit pahit.

Baca juga: Kisah Sukses Bisnis Halla Kitchen, Jualan 100 Dessert Box dalam 1 Menit

Dawet KemayuDok. Instagram @dawetkemayu Dawet Kemayu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com