Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Perjalanan Sukses Franchise Dawet Kemayu, Miliki 145 Outlet dalam Setahun

Kompas.com - 20/04/2021, 08:06 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Dawet Kemayu merupakan salah satu merek franchise yang akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan.

Jenis dawet yang ditawarkan Dawet Kemayu memang bisa dibilang unik. Merek ini mengklaim bahwa dawet mereka tidak menggunakan santan, non-kolesterol, serta less-sugar atau rendah gula.

Salah satu founder Dawet Kemayu Muhammad Furqon Ardhy Waspada mengatakan bahwa hal tersebut memang menjadi beberapa unique selling proposition (USP) dari dawet kemayu.

Furqon mengaku pertama kali menelurkan ide berbisnis dawet ini pada Desember 2019.

Baca juga: Sensasi Baru Nikmati Dawet Sehat Tanpa Santan

“Kita ambil ide Dawet Kemayu dari dawet ireng khas Purworejo. Kita mau jual dawet khas Purworejo,” kata Furqon ketika diwawancarai Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Kemudian sejak Desember 2019 hingga Januari 2020, ia dan tiga partnernya yang lain sering mengikuti festival dan pameran makanan di Yogyakarta.

“Ternyata dawet ireng ini belum banyak yang tahu. Dawet ireng itu kan asli Purworejo. Biar masyarakat Indonesia lebih tahu bahwa dawet ini bukan hanya dawet Banjarnegara, tapi ada juga dawet ireng khas Purworejo,” papar Furqon.

Hingga akhirnya setelah proses perencanaan, ia pun membuka bisnis Dawet Kemayu ini di lima titik di Yogyakarta pada Maret 2020.

Baca juga: Apa Bedanya Cendol dan Dawet?

salah satu outlet Dawet KemayuDok. Instagram @dawetkemayu salah satu outlet Dawet Kemayu

145 franchise

Pada awalnya Furqon belum membuka kesempatan untuk bisnis franchise. Baru pada September 2020 lah ia mulai membuka konsep franchise untuk Dawet Kemayu ini.

Selama dua sampai tiga bulan pertama ia mengaku bisnisnya masih harus cukup berjuang. Selain masih baru, ditambah juga dengan keadaan pandemi Covid-19 yang kala itu baru melanda Indonesia.

“Kebetulan bulan keempat sampai keenam itu profit terus. Baru dari situ orang-orang pada nanya, kok enggak di-franchise aja? Akhirnya kita putuskan tiga bulan terakhir di Juni-Juli-Agustus itu kita godog sistem franchise,” jelas Furqon.

Barulah pada awal September 2021 ia membuka kesempatan untuk bisnis franchise. Jumlah outlet franchise Dawet Kemayu pun meningkat pesat.

Hingga kini ada 145 outlet franchise Dawet Kemayu yang tersebar di lebih dari 30 kota yang ada di Pulau Jawa.

Baca juga: Sejarah Dawet Ayu Banjarnegara

Kini, omzet tahunannya sudah mencapai angka miliaran rupiah.

Jika dihitung hanya dari sumber penghasilan re-order bahan baku dari para mitra franchise, Furqon bisa meraup omzet sekitar Rp 2,5 miliar per tahun.

Ia pun tak ingin berhenti sampai di situ saja. Ia berharap bisa mencapai target 250 outlet paling lambat di akhir 2021 ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com